Kisah Inspiratif Seorang Ibu di Surabaya, Selamatkan Anak dari Speech Delay berkat SOTH

virprom.com – Nur Zakia (39), seorang ibu rumah tangga di Surabaya, Jawa Timur, khawatir dengan kondisi anaknya yang berusia lima tahun (remaja) yang mengalami keterlambatan bicara. Bahkan banyak yang mengira putra bungsu Zakia mengidap autisme.

“Banyak yang bilang anak saya autis. Hati saya sakit mendengarnya. Saya merasa bersalah karena kurang memperhatikan tumbuh kembangnya,” kata Zakia kepada Kompas dalam siaran persnya. com, Jumat (14/6/2024).

Zakia berdomisili di Gembong DKA 2, RT8 RW4, Kelurahan Kapasari, Kecamatan Genteng, Kota Surabaya. Dia memiliki dua putri dan seorang putra.

Awalnya Zakia khawatir dengan tumbuh kembang anak ketiganya karena dianggap kurang memiliki kemampuan motorik dan sosial. Rumah Zakia berada di dekat jalur kereta api, jadi dia lebih khawatir. Oleh karena itu, Zakia membatasi aktivitas putranya di luar rumah dan memberinya telepon seluler untuk hiburan.

Baca Juga: Wali Kota Surabaya Pimpin KTT Kerja Nasional Puncak XVII untuk Menyatukan Sistem Aplikasi Kota di Seluruh Indonesia

Namun hal ini justru memperburuk kondisi anak sehingga menyebabkan anak mengalami keterlambatan bicara dan lebih sedikit interaksi sosial.

Beruntung Zakia mengikuti program School for Great Parents (SOTH) di Desa Kapasari dan mendapatkan banyak ilmu baru dalam membesarkan anak.

“Alhamdulillah, ketika saya mulai mengikuti program SOTH, saya menyadari bahwa saya salah dalam mendidik dan membimbing anak saya selama ini. Saya akhirnya membawa anak saya ke rumah sakit untuk menjalani terapi wicara,” kata Zakia.

Zakia membawa putranya ke rumah sakit usai mengikuti kelas tumbuh kembang anak. Akibatnya, anak Zakia tidak mengidap autisme, namun mengalami keterlambatan bicara akibat kecanduan layar (screen time).

Zakia rutin mengajak putranya menjalani terapi wicara. Setelah menjalani tujuh sesi terapi setelah mengikuti program SOTH, Zakia melihat peningkatan yang signifikan pada putranya.

Dulu, anak itu pendiam dan takut jika bertemu orang baru. Saat ini anak menjadi lebih interaktif.

Baca Juga: DPRD Surabaya Raih Penghargaan SPBE Terbaik dari Presiden Jokowi

“Dulu anak saya nangis kalau ketemu orang selain keluarganya. Dia lebih suka diam di rumah (bermain) ponsel. Sekarang dia bisa menjawab panggilan saat ditelepon, ingin bermain dengan teman-temannya bahkan mulai berbicara dengan kata-kata yang patah-patah. ,” kata Zakia.

Zakia bersyukur program SOTH telah membantu putranya. Ibu-ibu lainnya juga berpesan kepada ibu-ibu yang terlambat bicara agar tidak menyerah dan berusaha membantu anaknya.

“Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Walikota Surabaya dan Lurah Kapasasiri. Saya berharap program SOTH ini dapat sukses dari waktu ke waktu dan dapat membangun generasi yang luar biasa di tanah air,” ujarnya. . Program SOTH desa Kapasari

Ridzotullahmad Nurchakim, Kepala Desa Kapasari, mengumumkan bahwa program SOTH dimulai di wilayahnya pada tahun 2018.

“Dari tingkat RW hingga tingkat kecamatan. “Akan ada 16 ibu dan bayi di wilayah selatan pada tahun 2023,” kata pria yang akrab disapa Edo ini.

Edo mengatakan, enam kader membantu partainya dalam pelaksanaan program SOTH. Kader-kader ini mendampingi ibunya mengambil materi pembelajaran dan mengajak bayi-bayinya.

“Sambil ibu-ibu bayi mendapat pembelajaran dari penyedia, anaknya juga diharapkan atau diajak bermain oleh enam petugas,” jelasnya.

Edo mengumumkan terdapat 13 paket materi pembelajaran dalam lingkup program SOTH 2023.

Harapannya, materi ini dapat diterapkan di rumah keluarga agar anak-anak menjadi lebih sehat dan pintar, kata Eddo.

Pada tahun 2024, program SOTH di Desa Kapasari akan diperluas dengan menambah empat RW RW 4, RW 8, RW 10 dan RW 12. Enam anggota staf dan beberapa penyedia layanan membantu penerapan SOTH di setiap RW. oleh pemangku kepentingan.

Baca Juga: Walkot Surabaya, Ciptakan Tenaga Kerja Berprestasi, Salurkan 25.919 Beasiswa ke Pelajar TK dan Universitas

Program SOTH tahun ini terdiri dari 14 paket materi pendidikan. Secara rinci, 13 materi tersebut serupa dengan SOTH 2023, dengan tambahan materi yang berfokus pada transisi anak dari pendidikan anak usia dini (PAUD) ke sekolah dasar (SD). Paket lusinan sumber daya ini sangat komprehensif karena mengajarkan cara mengasuh anak yang baik. Berperan dalam mengurangi laju penurunan

Dijelaskannya, Edo telah mengalami kemajuan dengan program SOTH dalam mengurangi masalah gizi buruk di Desa Kapasari. Jumlah kasus stunting di Desa Kapasari pada awal tahun 2023 sebanyak 12 anak. Pada Juni 2024, kasus stunting turun menjadi 3 anak.

“(Ketiga anak ini) mengidap penyakit menular. “Kami masih berusaha menyembuhkannya,” kata Ido.

Wali Kota Surabaya Eri Kahyadi bersyukur program SOTH berhasil mengubah perilaku orang tua dengan menerapkan strategi parenting yang baik. Menurutnya, keberhasilan ini diraih berkat kerja sama semua pihak. 

“Ternyata parenting sangat penting dalam mendidik anak. Itu yang saya harapkan,” kata Erie.

Eri juga mengucapkan terima kasih kepada Kelompok Penguatan dan Penggerak Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) dan seluruh pemangku kepentingan yang berpartisipasi dalam program SOTH. Ia menegaskan, kerja sama ini telah menunjukkan hasil yang luar biasa dalam mengurangi permasalahan yang terjadi di Kota Pahlawan.

“Angka penurunan di Surabaya tercatat paling rendah se-Indonesia sebesar 1,6 persen. Sebab SOTH berperan penting dalam mengubah perilaku orang tua dalam membesarkan anaknya,” ujarnya.

Ketua TP-PKK Kota Surabaya Rini Indriani mengatakan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bekerja sama dengan TP-PKK untuk memperbaiki pola asuh anak melalui program SOTH dan meningkatkan pemberian makanan bergizi kepada anak kecil. Program ini ditujukan bagi para ibu muda yang memiliki anak berusia 0-6 tahun.

Baca Juga: Surabaya Optimis Raih Caregiver Sebagai Kota Layak Anak pada Tahun 2023

“Tidak ada sekolah untuk menjadi orang tua. “Jadi (melalui SOTH) kami berusaha memaksimalkan dan memantau tumbuh kembang anak,” kata Rini.

Pada tahun 2023, program SOTH yang pertama dilaksanakan di 153 kecamatan kota Surabaya. Pada tahun 2024, lebih dari 2.000 RW akan mengikuti pelaksanaan SOTH gelombang ke-2. Sementara itu, SOTH juga mengikutsertakan pemangku kepentingan di Kota Pahlawan dan berbagai universitas sebagai mitra.

“Jadi tidak hanya pengelola SOTH yang terlibat. Namun pengurus RT, RW, PKK dan Pasukan Surabaya Raya (KSH) juga ikut beraksi bersama. “SOTH merupakan salah satu contoh program yang didorong oleh persatuan masyarakat, perilaku, kesehatan dan kecerdasan anak,” kata Rini (ADV).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top