Kinzang Lhamo 3 Jam Berlari, Beri Inspirasi, Olimpiade Bukan Cuma Medali

virprom.com – Olimpiade bukan hanya soal medali emas dan kemenangan, tapi juga perjuangan tanpa akhir. Semangat tersebut digambarkan dengan jelas oleh pelari Bhutan Marathon, Kinzang Lhamo.

Tanpa medali dan menjadi yang terakhir, tertinggal sekitar 90 menit dari pemenang maraton putri Olimpiade Paris 2024.

Catatan tersebut dipotong wakil Bhutan, Kinzang Lhamo, saat bertanding di nomor maraton putri Olimpiade Paris 2024, Minggu (8/11/2024). 

Meski demikian, Kinzang Lhamo jelas memancarkan semangat Olimpiade. Atlet putri asal Bhutan ini menunjukkan tekad yang luar biasa.

Baca juga: Indonesia di Olimpiade 2024: 29 Atlet, Dua Emas, Satu Perunggu, Satu Semangat Merah Putih

Saat mendekati garis finis, kamera televisi mengabadikan momen mengharukan tersebut. Kinzang Lhamo yang berada di peringkat 80 terdorong hingga garis finis karena sorak-sorai penonton.

Penonton di pinggir lapangan pun ramai menyulut semangat Kinzang Lhamo yang menjadi pembawa bendera Bhutan pada pembukaan Olimpiade Paris 2024 di Sungai Seine pada 26 Juli 2024. ????C’est ça aussi les J.O ???? ????????????La marathonienne Lhamo Kinzang yang tidak menurunkan lengannya dan menyelesaikan maraton bahkan berjalan dan diikuti ratusan pendukungnya mendorongnya di km terakhir???? #marathon #Paris2024 #Olympic2024 #OlympicGames pic.twitter.com/UQrGSIvSFs — catourneovale (@catourneovale) 11 Agustus 2024

Sorak-sorai penonton seakan menjadi bahan bakar tambahan bagi Kinzan Lhamo.

Ia akhirnya mampu menyelesaikan marathon tersebut dengan catatan waktu 3 jam, 52 menit, 59 detik.

“Negara saya tidak mengirim saya sejauh 5.000 mil (sekitar 8.046 km) untuk memulai balapan,” kata Kinzan Lhamo seperti dikutip Reuters.

“Mereka mengirim saya untuk menyelesaikan perlombaan,” kata satu-satunya atlet putri Bhutan yang berlaga di Olimpiade 2024.

Baca juga: Upacara Penutupan Olimpiade 2024: Rizki Juniansyah Bawa Merah Putih, Tom Cruise Melesat

Menyelesaikan Maraton Olimpiade Paris 2024 bukanlah hal yang mudah. Cuaca panas dan lintasan berbukit menyebabkan 11 pelari mengundurkan diri dari perlombaan.

Kinzang Lhamo menjadi juara tersendiri meski tidak pulang membawa medali.

“Itu selalu menjadi salah satu impian saya, untuk berkompetisi di panggung seperti ini,” kata Lamo sebelum debutnya di Olimpiade, dalam sebuah wawancara dengan Deutsche Welle.

“Tujuan pertama saya adalah menyelesaikan maraton dan kemudian memecahkan rekor pribadi saya,” kata Kinzang Lhamo yang lolos ke Olimpiade 2024 melalui jalur universalitas.

Tercatat lebih dari 100 tiket kursi universalitas diberikan pada 23 nomor cabang olahraga individu.

Universality Place membuka keberagaman di Olimpiade.

Sistem ini memungkinkan NOC suatu negara yang gagal memenuhi syarat atlet untuk salah satu cabang olahraga mengirimkan perwakilan pria dan wanita dengan peringkat tertinggi untuk berpartisipasi dalam Olimpiade.

Lhamo yang menjuarai Bhutan International Marathon 2023 membuktikan bahwa dirinya mempunyai kemampuan untuk menyelesaikan marathon sekelas Olimpiade.

Emas maraton putri Olimpiade Paris 2024 menjadi milik Sifan Hassan (Belanda). Ia mencetak rekor Olimpiade baru dengan catatan waktu 2 jam, 22 menit, 55 detik. Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda sudah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top