Ketua KPK Ungkap Ada Masalah dengan Polri-Kejagung, Johan Budi dan Anggota DPR Lain Penasaran

JAKARTA, virprom.com – Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nawawi Pomolango tiba-tiba mengungkap ada masalah dalam hubungan KPK, Polri, dan Kejaksaan Agung (Kejagung).

Anggota Komisi III DPR pun banyak yang penasaran dengan pernyataan Nawawi yang tiba-tiba dan tanpa penjelasan lebih lanjut.

Hal itu terjadi pada Senin (1/7/2024) saat rapat kerja Komisi III antara DPR dan KPK di Gedung DPR, Senayan, Jakarta.

“Permasalahan pelaksanaan koordinasi dan supervisi di forum terhormat ini perlu kita jelaskan, yaitu komitmen pimpinan daerah dalam pemberantasan korupsi, di daerah-daerah yang banyak TPK (tindak pidana korupsi),” kata Nawawi.

Selain itu permasalahan lain yang perlu kita selesaikan adalah hubungan kelembagaan antara KPK, Polri, dan Kejaksaan, ujarnya.

Baca Juga: Pendaftaran minggu kedua, 10 orang terdaftar sebagai calon KPK 2024-2029

Dalam sidang mendalam, Anggota Komisi III DPR dari Fraksi PDI Perjuangan Johann Budi merasa bingung dengan permasalahan yang diungkap Nawawi.

Dia menanyakan apakah permasalahan yang muncul di KPK adalah antara KPK dengan aparat penegak hukum lainnya.

Menurutnya, kini saat yang tepat bagi Nawawi menjelaskan permasalahan antara KPK, Polari, dan Kejaksaan Agung.

“Karena sebentar lagi kalau tidak salah pimpinan KPK juga akan pensiun dari tugasnya, dan bersama DPR RI periode 2019-2024 ini juga merupakan rapat terakhir. Mungkin perlu diinformasikan karena kami ada yang nonton,” kata Johan Budi.

Dia meminta Nawawi mengungkap kendala dan apa yang terjadi di KPK di bidang penindakan, pengawasan, supervisi, koordinasi, pendidikan, dan pengabdian kepada masyarakat.

Baca juga: KPK Bantah Kasus Haroon Masiku Bersifat Politik dan Musiman

Jika ada permasalahan, mantan Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi ini mengatakan, pihak terkait bisa mengambil langkah konkrit.

“Mungkin ada hal yang lebih penting, baik penanganan perkara maupun kerja pengawasan, yaitu hubungan antara KPK dan Polri, Kejaksaan Agung, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). BPKP, BPK, termasuk menurunnya persepsi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK),” kata Johan Budi.

Sementara itu, Nasir Jamil, Anggota Komisi III DPR dari Fraksi PKS, juga prihatin dengan permasalahan antara Komisi Pemberantasan Korupsi, Polri, dan Kejaksaan Agung.

Ia menilai pengungkapan permasalahan institusional di kalangan rekan-rekannya di kantor hukum menarik untuk dibahas.

Sebab, di KPK sebenarnya ada jaksa dan polisi.

“Apa sebenarnya permasalahan yang dihadapi dalam hubungan kelembagaan antara KPK, Polri, dan Kejaksaan? KPK tidak memiliki unsur Kejaksaan dan Kepolisian? Bagaimana jika ada unsur Kejaksaan dan Kepolisian? Masyarakat membaca ini, mereka bertanya seperti yang saya tanyakan, karena sampai saat ini masih ada permasalahan,” kata Nasir.

Ada juga polisi dan jaksa di dalamnya. Oleh karena itu, apa sebenarnya permasalahan koordinasi dan supervisi yang harus diselesaikan KPK dalam rapat ini, ujarnya. Dengarkan pilihan berita dan berita terkini kami langsung ke ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda sudah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top