Ketika Gaya Kampus Mengubah Cara Orang Berpakaian

virprom.com – Pada dasarnya setiap merek pakaian memiliki ciri khas yang membuat orang mengenalinya. Ada brand yang terkenal dengan gaya formal dan elegan, ada juga brand ternama, namun juga beragam produk koleksinya, termasuk pakaian kasual.

Tentu saja gaya-gaya tersebut tidak terlepas dari sejarahnya. Ada contoh yang berakar pada olahraga, mulai dari tradisi lokal hingga kehidupan kampus atau kota besar. Salah satunya Gant, brand Swedia asal Amerika dengan gaya preppy-nya.

Gaya formal adalah gaya berpakaian yang terinspirasi dari penampilan pelajar terkenal Amerika. 

Kata ‘Preppy’ berasal dari kata ‘Persiapan’. Di Amerika ada yang disebut sekolah persiapan, yaitu sekolah yang mempersiapkan siswanya untuk memasuki universitas. 

Tampilan formal menggambarkan fashion anak muda Amerika saat itu yang hendak menjadi pelajar. Kesan diperoleh dengan cara yang cair, global, dan menyebar.

Pakaian formal biasanya mencakup kemeja polo, kaos oblong, celana chino, dan bra. Warna dominan pada gaya ini umumnya netral seperti navy, ungu, dan putih.

Kebetulan brand Gant sendiri hadir dan berdiri ketika gaya ini sedang populer di kampus-kampus di pantai timur Amerika Serikat. Sejarah Gant

Kisah Gant dimulai dari seorang anak laki-laki Ukraina yang mencari kehidupan yang lebih baik dengan berlayar ke Amerika. Berl Gantmacher berusia 17 tahun ketika dia berlayar ke New York. Arsip Pulau Ellis mencatat kedatangannya pada 12 November 1907.

Seperti banyak imigran lainnya, dia mengubah namanya dari Berl menjadi Bernard. Dia mendaftar di sekolah malam di Fakultas Kedokteran Universitas Columbia, tetapi pada siang hari dia mendapatkan pekerjaan di Distrik Garment yang ramai di kota itu. 

Pekerjaan ini membuatnya bisa menjahit dan juga membangkitkan jiwa wirausahanya. Dari pekerjaan tersebut ia pun bertemu dengan Rebecca Rose, seorang penjahit kancing yang kemudian menjadi istrinya.

Saat pecahnya Perang Dunia I, Bernard bergabung dengan Angkatan Darat AS dan pergi berperang di Prancis. Setelah menyelesaikan dinas militernya, ia kembali ke New York City dengan keinginan untuk meraih kesuksesan baru. 

Dia lulus kuliah, menikah dengan Rebecca, dan memutuskan untuk memasuki dunia bisnis bersama rekannya Morris Shapiro, mendirikan Par-Ex Shirt Company yang berbasis di Brooklyn.

Par-Ex membuat kaos untuk merek lain, termasuk Brooks Brothers. Perusahaan baru ini sukses, dan pada tahun 1927 perusahaan kaos Par-Ex pindah ke lokasi baru di New Haven, Connecticut.

Pada saat itu, New Haven adalah kota garmen Amerika. Salah satu alasannya adalah adanya komunitas besar imigran Italia, yang sebagian besar adalah pekerja tekstil berbakat.

Waktu yang tepat untuk Gantmacher. Bisnisnya berkembang dan begitu pula keluarganya. Kedua putra Bernard dan Rebecca, Marty dan Elliot, dibesarkan di New Haven dan bekerja di pabrik pakaian.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top