Kesepian Berdampak Negatif pada Kesehatan Lansia

virprom.com – Orang lanjut usia cenderung kesepian. Karena hidup sendiri, kehilangan anggota keluarga, penyakit kronis atau gangguan pendengaran.

Faktanya, kesepian dan isolasi sosial pada lansia merupakan faktor risiko kesehatan yang berdampak pada mental dan fisik. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa kesepian sama buruknya bagi kesehatan seperti merokok dan obesitas.

“Kesepian itu seperti rasa lapar atau haus. Jika kita segera meresponsnya, perasaan itu akan hilang. Namun jika terus berlanjut, kita akan merasakan konsekuensinya,” kata ahli bedah Vivek Murthy kepada abcNews.go.

Kesepian adalah perasaan sendirian, terlepas dari kontak sosial. Isolasi sosial dapat menyebabkan kesepian pada beberapa orang, sementara yang lain mungkin merasa terisolasi secara sosial tanpa merasa kesepian.

Perasaan kesepian yang bersifat sementara merupakan hal yang wajar dialami oleh orang-orang. Namun, kita patut berhati-hati jika perasaan ini berlangsung lama.

Baca juga: Ciri-Ciri Anak Tunggal dan Cara Orang Tua Membantunya

Dalam jangka panjang, kesepian dapat meningkatkan perasaan cemas dan depresi. Selain itu, perasaan ini meningkatkan risiko penyakit jantung, demensia, penurunan kekebalan tubuh, dan kematian dini.

Kesepian dan isolasi sosial juga mempengaruhi kesehatan otak dan ketajaman mental. Orang lanjut usia yang kesepian mempunyai skor keterampilan berpikir yang lebih rendah.

Ditambah dengan kurangnya aktivitas fisik, pola tidur yang buruk, dan gejala depresi, kesepian dapat mempercepat timbulnya penurunan kognitif yang berujung pada demensia.

Membantu orang lanjut usia melawan kesepian

Penting untuk diingat bahwa kesepian bukanlah suatu kondisi yang tidak dapat diatasi.

Upaya untuk mengurangi kesepian, seperti meningkatkan interaksi sosial, mencari dukungan dari keluarga dan teman, serta terlibat dalam aktivitas sosial atau komunitas, dapat mengurangi dampak negatifnya terhadap kesehatan lansia.

Meskipun teknologi informasi kini memungkinkan kita berkomunikasi dengan orang-orang di berbagai belahan dunia, interaksi tatap muka dianggap sebagai cara terbaik untuk menghubungkan orang-orang.

Baca Juga: Menjalani Usia Tua Tanpa Demensia

“Cara menjalin hubungan sosial yang paling efektif masih antar manusia, bukan melalui teknologi. Semakin dekat kita berinteraksi, semakin positif dampaknya,” kata Murthy.

Kita dapat mendorong lansia untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan masyarakat, seperti kegiatan olahraga ringan, seni, atau kegiatan keagamaan, sehingga mereka dapat berinteraksi dengan orang lain yang seusia dengannya.

Terkadang yang kita perlukan bukan sekedar jumlah waktu. Percakapan mendalam selama beberapa menit dengan seseorang yang dekat dengan Anda memiliki dampak yang lebih kuat daripada dua jam berjalan-jalan sambil terganggu oleh ponsel atau layar.

Jika tidak bisa bertatap muka, disarankan juga untuk menelepon teman atau keluarga selama beberapa menit setiap hari. Dengarkan berita dan pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top