Kesehatan Mental Bukan Cuma Terbentuk dari Pikiran

virprom.com – Tubuh kita tidak memiliki bagian yang terpisah-pisah. Kita sering mendengar bahwa tubuh dan pikiran terhubung.

Penelitian terbaru telah berkembang pesat, dengan hasil klinis yang secara ilmiah mendukung klaim tersebut.

Misalnya, González dan Tarraf (2013) dalam penelitiannya di Amerika Serikat menemukan bahwa dua pertiga orang dewasa dan orang dewasa paruh baya yang memenuhi kriteria gangguan depresi mayor menderita CVD.

Hasil penelitian tersebut membenarkan teori bahwa tubuh dan pikiran saling mencerminkan dan mempengaruhi.

Ana Stauch, perawat dan pemilik A New Way Healthcare, mengatakan dia sering melihat dampak fisik dari kesehatan yang tidak seimbang.

Dia memperhatikan bahwa banyak orang datang kepadanya dengan kecemasan, depresi, mudah tersinggung dan masalah suasana hati lainnya. Ia menjelaskan, biasanya hal-hal tersebut merupakan gejala dari masalah yang lebih besar.

Baca Juga: 2 Perbedaan Depresi dan Gangguan Mood

Penyebab utama masalah mood adalah disfungsi tiroid, gangguan hormon adrenal, dan ketidakseimbangan hormon lainnya.

“Salah satu sumber utama masalah ini adalah kesehatan usus. Hampir 90 persen hormon serotonin terjadi di usus, sehingga ketidakseimbangan apa pun di usus mempengaruhi suasana hati kita,” ujarnya.

Gangguan usus, terutama peradangan, bisa menyebabkan sakit maag, sering kembung dan gas, diare atau sembelit.

Miliaran mikroba hidup di usus kita dan berdampak besar pada kesehatan fisik dan mental kita.

Kunci untuk menjaga keseimbangan mikrobioma usus adalah dengan mengonsumsi makanan utuh atau tidak diolah dan makanan nabati seperti sayuran, buah-buahan, dan kacang-kacangan. Minumlah cukup air dan probiotik juga.

Baca Juga: Inilah 13 Penyebab Gangguan Kecemasan yang Perlu Anda Ketahui

Badan bugar, jiwa bahagia

Stauch menekankan bahwa bagi klien dengan masalah mental, tidak cukup hanya melakukan sesi terapi yang bertujuan untuk menyelesaikan trauma dan luka emosional jika ingin mencapai kesehatan fisik dan mental yang utuh.

Menjaga kesehatan jasmani juga berarti menjaga kesehatan mental. Beberapa penelitian menyimpulkan bahwa aktivitas fisik dapat mengurangi gejala depresi, stres, dan kecemasan.

Baru-baru ini, banyak media memberitakan tentang meningkatnya prevalensi penyakit mental di kalangan anak-anak dan remaja, seperti depresi atau bunuh diri.

Di sisi lain, generasi sekarang menjalani gaya hidup sedentary karena di masa pandemi, segala hal bisa dilakukan tanpa harus beranjak dari kursi atau tempat tidur, termasuk ke sekolah.

Menurut para ahli, kebiasaan sedentary berdampak negatif terhadap kesehatan fisik, mental, dan emosional.

Baca Juga: Apa yang Dirasakan Orang Depresi? Begini caranya… Dengarkan berita dan pilihan terkini kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top