Keracunan Makanan di Sekolah Malaysia, 82 Orang Jadi Korban, 2 Tewas

Kuala Lumpur, virprom.com – Krisis pangan terjadi pada Sabtu (8/6/2024) di sebuah sekolah di Gombak, Selangor, Malaysia.

Menurut The Star, menurut Departemen Kesehatan Selangor, 82 orang menderita gejala keracunan makanan dan dua orang meninggal.

Departemen Kesehatan Selangor mengatakan keracunan tersebut diyakini berasal dari bihun goreng dan telur goreng. 

Baca juga: Pound Mendadak Naik ke Rp

Departemen menerima laporan keracunan makanan menyusul Program Keterampilan Amal Islam (Kamil) di Gombak pada hari Sabtu, yang melibatkan 30 sekolah dasar, kata Direktur Kesehatan Selangor Dr Ummi Kalthom Shamsudin dalam keterangannya, Senin (11/6/2024). Masalah Departemen Kesehatan Selangor

Keracunan makanan di Gombak, Selangor #KKMPrihatin #KKMSihat #MalaysiaMadani pic.twitter.com/9AP4A24LWT — KKMalaysia???????????? (@KKMPPutrajaya) 11 Juni 2024

Dia menjelaskan, dari hasil penyelidikan, dari 247 orang yang mengonsumsi makanan tersebut, 82 orang di antaranya menunjukkan gejala keracunan, dan dua orang meninggal dunia.

Dr Ummi Kalthom mengatakan para korban mengalami gejala setelah sarapan yang disediakan oleh penyedia luar.

Menurutnya, telur goreng yang disajikan berbeda tampilan dan rasanya.

Para korban termasuk kepala sekolah, guru, staf sekolah, dan anggota keluarga, yang berusia antara 19 bulan hingga 58 tahun.

Baca juga: PRT Indonesia di Malaysia Selalu Dibawa ke Balkon Sepulang Kerja, Gratis…

Gejala keracunan makanan antara lain diare, sakit perut, demam, muntah, dan mual.

“Sebanyak 28 kasus mendapat perawatan rawat jalan. Tidak ada rumah sakit. Dua orang meninggal tanpa mendapat perawatan,” imbuhnya.

Ummi mengatakan, yang pertama adalah seorang anak laki-laki berusia 17 tahun dan yang kedua adalah seorang bayi berusia 19 bulan.

“Diduga kedua korban memakan makanan yang dibawa keluarganya,” ujarnya.

Dia mengatakan penyelidikan telah dilakukan untuk mengidentifikasi kasus-kasus baru dan langkah-langkah telah diambil untuk mengendalikan penyebarannya.

Sampel makanan tersebut dikirim ke laboratorium kesehatan masyarakat Sungai Buloh untuk mengetahui penyebab pasti keracunan makanan tersebut.

Ummi juga mengimbau masyarakat yang mengalami gejala untuk segera berobat ke fasilitas kesehatan agar terhindar dari komplikasi keracunan makanan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top