Kentalnya Aroma Politik di Balik Wacana Penambahan Kementerian Kabinet Prabowo-Gibran

JAKARTA, virprom.com – Isu kenaikan jabatan kabinet Presiden dan Wakil Presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menjadi kontroversi.

Jumlah kementerian bertambah, dari 34 menjadi 40 kementerian. Penambahan ini disebut mendapat dukungan dari petinggi Partai Gerindra.

Namun pasal tersebut dituding terlalu politis untuk disejajarkan dengan partai Koalisi Maju Indonesia.

Apalagi penambahan kementerian ini dinilai membuang-buang dana pemerintah. Gerindra yang diberkati

Dilansir Kompas.id, Senin (6/5/2024), isu penambahan jumlah pelayanan pada masa pemerintahan Prabowo mendapat dukungan dari Partai Gerindra.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman tak menampik adanya pembicaraan penambahan jumlah kementerian dari 34 menjadi 41 kementerian.

Baca Juga: Program Makan Siang Gratis Layanan Khusus Disebut Penting, Proyek Mercusuar Perlu Perhatian

Menurut Habiburokhman, di Indonesia peningkatan pelayanan merupakan hal yang baik bagi pemerintahan dan pekerjaan umum karena Indonesia adalah negara besar dengan tujuan dan tantangan yang besar untuk dicapai.

“Jadi wajar kalau kita kumpulkan lebih banyak (untuk) berkumpul di pemerintahan agar lebih besar,” ujarnya usai rapat di DPR, Jakarta, Senin (6/5/2024). Dia masih memasak

Isu penambahan jumlah menteri pada pemerintahan mendatang masih dalam tahap perencanaan. Gibran pun mengakuinya secara langsung.

“Itu untuk ke depan. Masih dibicarakan, masih dibicarakan. Tunggu saja,” kata Gibran di Solo, Jawa Tengah, Selasa (7/5/2024).

Gibran mengatakan, salah satu kementerian yang rencananya akan dibentuknya adalah kementerian yang bekerja secara gratis pada siang hari.

Menurutnya, program makan siang gratis tersebut sebaiknya dikelola oleh kementerian khusus karena pelaksanaan program tersebut sangat sulit.

Baca juga: Jumlah Menteri dari Gus Dur hingga Era Jokowi, Era Megawati dan Tertipis

“Ya masalahnya uangnya banyak, penyalurannya tidak mudah, pengelolaannya tidak mudah, pengelolaannya juga tidak mudah, ini perlu dibicarakan, ya kita ingin program ini berjalan lancar karena kita ingin program ini berjalan lancar. diselesaikan. sungguh tentang, sungguh… Anak sekolah bisa dengar, kata Gibran.

“Tapi tunggu dulu. Saya belum tahu kalau ini persoalan pelayanan, tunggu saja,” kata putra sulung Presiden Joko Widodo itu. Aroma politiknya sangat kuat

Kabar perpanjangan layanan tersebut kemudian menuai kritik dari masyarakat. Penambahan ini dinilai memiliki sense politik yang kuat untuk memiliki partai politik di aliansi Prabowo-Gibran.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top