SOLO, virprom.com – Tidak bisa mendaki bukit merupakan hal yang lumrah terjadi saat mendaki, apalagi jika medannya terjal dan berat atau mobil lengket.

Selain kondisi jalan raya, masih banyak faktor lain yang bisa menyebabkan mobil mogok, mulai dari ketidakmampuan pengemudi hingga kondisi lalu lintas.

Pendiri dan Direktur Pendidikan Jakarta Defensive Driving and Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu mengatakan, biasanya ada tiga faktor penyebab kemacetan, antara lain faktor manusia, permukaan jalan dan lalu lintas, serta kondisi mobil.

Baca juga: PO Juragan 99 membuka jalur bus Malang-Bogor untuk melawan kereta api

Untuk kondisi manusia ini mungkin disebabkan oleh gaya mengemudi yang tidak biasa dan berbahaya atau beban yang berlebihan.

“Salah satu cara yang bisa dilakukan pengemudi adalah dengan mematikan kontrol traksi untuk mengurangi tanda-tanda roda berputar (selip). Apalagi jalannya licin dan terjal,” kata Jusri.

Hal ini terjadi karena pengendara biasanya menginjak sepedanya dalam-dalam, sehingga sistem mengira ada perubahan kecepatan mobil secara tiba-tiba.

“Saat fungsi kontrol traksi aktif, saat ini terjadi, ban selip, yang menyebabkan hilangnya tenaga saat menanjak, oleh karena itu, alih-alih mobil melaju, malah mundur.”

Baca juga: Waspadai Banyaknya Oli Palsu yang Diiklankan, Ini Dampaknya Terhadap Mesin Mobil

Maka saat menanjak, Jusri menyarankan untuk mematikan fungsi kontrol traksi agar bisa menyalurkan tenaga maksimal saat mobil menanjak.

Namun harus ditunjang dengan menekan pedal gas (akselerator) yang mengatur kecepatan putaran mesin agar tidak terlalu tinggi sehingga mobil bisa menanjak tanpa tergelincir, kata Jusri. Dengarkan berita terkini dengan pilihan berita kami langsung di ponsel Anda. Pilih berita favorit Anda untuk mendapatkan Channel WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.