Kenali, Apa Itu Stalking dan Ciri-cirinya

JAKARTA, virprom.com – Belakangan ini kata “bullying” ramai diperbincangkan setelah serial TV berjudul “Baby Reindeer” di Netflix menjadi populer.

Singkatnya, serial tersebut menceritakan tentang seorang wanita bernama Marita yang mengejar seorang pria bernama Donny.

Martha melakukannya karena dia ditawari secangkir teh. Dampaknya bukan hanya bagi Donny, tapi juga keluarganya.

Baca Juga: Ketahuan Menguntit Media Sosial Mantan? Jangan panik, ini jawabannya

Namun, apa itu intimidasi? Apakah orang-orang yang melakukan hal ini mirip dengan perilaku Martha yang selalu mengikuti dan menakuti Donny? Apa itu bullying?

Diambil dari Stalking Prevention, Awareness, & Resource Center (SPARC), sebuah program yang didanai oleh United States Department of Justice, Office on Violence Against Women, Stalking adalah perilaku menguntit yang menyebabkan seseorang takut akan keselamatan dirinya atau orang lain. .

Perilaku bullying ini juga dapat menyebabkan seseorang sangat menderita secara emosional.

Seseorang dikatakan menyelinap jika melakukan hal tersebut sebanyak dua kali atau lebih dan membentuk suatu pola. Namun, di negara-negara yang memiliki undang-undang anti-pelecehan, besarnya bergantung pada undang-undang negara tersebut. Siapa yang bisa diganggu?

Pelaku intimidasi biasanya hanya menyasar orang lain, yakni korbannya. Namun, seringkali hal tersebut juga berdampak pada keluarga, teman, dan bahkan rekan kerja korban.

Tidak ada gender yang bisa disalahgunakan. Siapa pun bisa menjadi korban. Namun, pelaku kekerasan biasanya adalah seseorang yang saat ini sedang dianiaya atau pernah mengalaminya di masa lalu.

Baca juga: Alasan Adanya Keinginan untuk Menguntit Mantan Setelah Putus Cinta

Para penindas menggunakan berbagai taktik. Ini mencakup, namun tidak terbatas pada, kontak yang tidak diinginkan. Misalnya menelpon, SMS atau menghubungi melalui jejaring sosial.

Mereka juga dapat memberikan hadiah yang tidak diinginkan, muncul atau menjangkau targetnya, atau bahkan keluarga dan teman targetnya.

Beberapa strategi dan perilaku pelaku intimidasi adalah dengan mengontrol, mengamati, bahkan merusak sesuatu dan mengancam.

Perilaku tertentu, seperti perusakan dan ancaman properti, merupakan tindakan kriminal.

Sementara itu, perilaku yang dianggap tidak berbahaya, seperti berkirim pesan secara berlebihan, mungkin merupakan bagian dari perilaku kasar.

Jika Anda mengalami hal seperti ini, sebaiknya pertimbangkan untuk menuliskannya dan melaporkannya kepada pihak yang berwajib.

Baca Juga: 5 Alasan Buruk Untuk Selalu Mencari Mantan Di Media Sosial Dengarkan berita terkini dan berita kami dikirimkan langsung ke perangkat seluler Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top