Kenali Apa Itu Kanker Ovarium, Penyebab, dan Gejalanya

virprom.com – Kanker ovarium merupakan kanker ketiga yang paling banyak diderita wanita Indonesia.

Menurut Global Cancer Incidence, Mortality and Prevalence Data (Globocan) pada tahun 2020, angka kejadian kanker ovarium mencapai 14.896 kasus dan angka kematian mencapai 9.581 kasus.

Baca juga: Risiko Kanker Ovarium Akibat Penggunaan Bedak pada Organ Kewanitaan

Menurut Kementerian Kesehatan RI, kanker ovarium atau kanker ovarium merupakan salah satu kanker paling mematikan pada wanita dengan tingkat kelangsungan hidup 5 tahun sekitar 43%.

Oleh karena itu, penting untuk mengenali kanker ini agar Anda dapat segera mencari pertolongan medis.

Artikel berikut ini membahas tentang kanker ovarium, beserta pengertian, penyebab, dan gejalanya.

Baca juga: Bagaimana Perasaan Penderita Kanker Ovarium? Apa itu kanker ovarium?

Menurut Klinik Cleveland, kanker ovarium adalah jenis kanker wanita yang berasal dari ovarium.

Ovarium adalah organ kecil dalam sistem reproduksi wanita tempat sel telur terbentuk.

Kanker ovarium terjadi ketika sel-sel abnormal di ovarium atau saluran tuba tumbuh dan berkembang biak di luar kendali.

Kanker ini terdiri dari empat stadium. Dalam sistem penentuan stadium kanker ini, stadium 1 adalah yang paling ringan dan stadium 4 adalah yang paling parah.

Pada stadium lanjut, kanker ovarium bisa menyebar ke organ lain, mulai dari panggul hingga kelenjar getah bening, lambung, usus, lambung, payudara, atau hati.

Mengetahui stadium kanker penting untuk mengetahui tingkat perkembangan penyakit dan membantu dokter menentukan rencana pengobatan.

Baca juga: Makanan untuk Penderita Kanker Ovarium Apa Penyebab Kanker Ovarium?

Penyebab pasti kanker ovarium masih belum diketahui. Namun, beberapa orang mempunyai risiko lebih tinggi terkena penyakit ini. Faktor risiko kanker ovarium antara lain: usia di atas 60 tahun, obesitas, riwayat keluarga dengan kanker ovarium (kerabat biologis lainnya pernah mengidap penyakit ini), mutasi gen yang diturunkan (BRCA1 atau BRCA2), atau sindrom Lynch Belum pernah hamil atau memiliki anak di kemudian hari. Sembilan hari endometriosis

Risiko kanker ovarium meningkat seiring bertambahnya usia.

Baca juga: Cara Mengurangi Risiko Kanker Ovarium Apa Saja Gejala Kanker Ovarium?

Menurut Kementerian Kesehatan Indonesia, pengobatan kanker ovarium merupakan tantangan terbesar bagi ahli onkologi wanita di antara semua penyakit kanker pada wanita.

Pasalnya, kanker ovarium seringkali tidak menunjukkan gejala spesifik pada tahap awal, dan baru pada stadium lanjut akan menunjukkan gejala yang sudah menyebar ke organ di sekitarnya.

Namun, ada beberapa tanda halus dari kanker ini.

Baca juga: 6 Faktor Risiko Kanker Ovarium

Menurut Cancer Research UK, Anda harus menemui dokter jika Anda mengalami salah satu gejala berikut: cepat merasa kenyang, kehilangan nafsu makan, nyeri di perut atau perut bagian bawah yang tidak kunjung hilang, kembung, atau perut membesar sehingga perlu buang air kecil lebih sering.

Baca juga: Perbedaan Kanker Ovarium dan Kanker Serviks

Gejala kanker ovarium lainnya mungkin juga muncul, seperti: kelelahan yang tidak dapat dijelaskan penyebabnya, penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan, perubahan kebiasaan buang air besar, atau gejala sindrom iritasi usus besar, terutama jika gejala tersebut muncul setelah usia 50 tahun.

Ini semua adalah gejala yang mungkin disebabkan oleh kondisi lain yang tidak terlalu serius, namun jika Anda mengalaminya atau hal lain yang tidak biasa, segera temui dokter.

Baca juga: Gejala Kanker Ovarium Stadium Awal dan Lanjut

  Dengarkan berita terkini dan pilihan berita kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top