Kenali Apa itu Ablasio Retina dan Pencegahannya

virprom.com – Ablasi retina merupakan masalah penglihatan yang biasanya terjadi pada individu berusia di atas 40 tahun.

Dokter mata dr. dr. Gitalisa Andayani, Sp.M (K) menjelaskan ablasi retina merupakan suatu kondisi dimana retina bagian belakang mata terlepas dari posisinya. Hal ini membuat penyandang disabilitas kesulitan melihat objek dengan jelas.

Gejala ablasi retina, seperti kilatan atau bintik terbang yang bergerak mengikuti gerakan mata.

Dalam kasus yang parah, pasien mengeluh bahwa bayangan mengganggu penglihatan mereka.

“Jadi pasien akan bilang tidak bisa melihat wajah dokter karena tertutup bayangan.” “Tentunya jika terjadi ablasi retina, pasien tidak dapat melihat dan harus segera mengunjungi dokter mata,” kutip Dr. Gita Antara.

Baca juga: Kelainan Retina Sebabkan Gangguan Penglihatan

Menurut Mayo Clinic, penyebab umum ablasi retina adalah penuaan, yang menyebabkan gel vitreous (gel bening yang mengisi ruang antara lensa mata dan retina) menyusut atau mengubah tekstur. Kondisi ini menyebabkan robekan pada retina.

Penyebab lain dari ablasi retina termasuk cedera atau kerusakan pada mata dan penyakit seperti retinopati diabetik, degenerasi makula, tumor mata, dan hipertensi.

Melanjutkan penjelasannya, dr. Gita mengatakan, penderita miopia juga berisiko mengalami ablasi retina.

“Kondisi ini juga lebih sering terjadi pada orang yang berkacamata minus, yang seringkali juga dianggap sebagai faktor risiko. Minus yang tinggi adalah minus 6 atau lebih, namun tidak menutup kemungkinan ada juga yang mengatakan ada kasus di a minusnya lebih rendah” ucapnya. Bagaimana cara mencegah ablasi retina?

Dr. Gita menjelaskan tips dan cara mencegah ablasi retina dengan pemeriksaan mata secara rutin pada anak usia dini. Pemeriksaan mata juga dapat dilakukan pada anak prasekolah.

Jenis pemeriksaan yang dapat dilakukan adalah dengan mencari kelainan pada mata seperti mata juling atau minus tinggi.

Selain itu, selama masa remaja dan dewasa pertengahan, pemeriksaan dapat dilakukan satu atau dua tahun sekali untuk mempelajari lebih lanjut tentang kesehatan mata.

“Tetapi kita perlu pemeriksaan rutin ketika kita berusia 40 tahun ke atas. Lalu kita mungkin memerlukan kacamata baca, tapi kemudian ada penyakit seperti katarak. “Jadi kalau kita punya faktor risiko seperti diabetes, kita perlu memeriksakannya secara rutin setahun sekali,” ujarnya.

Baca juga: Inovasi Baru Cegah Kebutaan Akibat Kerusakan Retina

Selain pemeriksaan mata, dokter yang bekerja di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo menganjurkan untuk mengonsumsi makanan bergizi yang baik untuk menunjang kesehatan mata, seperti sayur dan buah yang kaya mineral.

Selanjutnya, hindari paparan sinar ultraviolet secara langsung dan batasi kebiasaan mengucek atau menggaruk mata, karena berisiko merusak kornea.

Sekalipun Anda sudah pernah mengalami ablasi retina, sebaiknya segera bawa pasien ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan yang sesuai dengan kondisinya.

Tindakan yang bisa dicoba antara lain laser retinal pada kondisi yang belum serius. Namun jika retina robek, dokter akan menyarankan operasi. Dengarkan berita dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Periksa apakah Anda telah menginstal WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top