Kemensos: Bansos Tak Diberikan ke Pelaku Judi Online, Tetapi Keluarganya Berhak Menerima

JAKARTA, virprom.com – Pejabat Khusus Kementerian Komunikasi dan Media Massa Kementerian Sosial (Kemensos) Don Rosano Sigit menegaskan, bantuan sosial (bansos) tidak didedikasikan untuk perjudian online.

Namun, dia menjelaskan mekanisme bantuan sosial ditujukan kepada masyarakat yang membutuhkan bantuan.

Oleh karena itu, keluarga pejudi online yang mengalami kesulitan ekonomi tetap bisa mendapatkan bantuan sosial.

Padahal, seperti yang dijelaskan secara gamblang oleh Pak Muhajir (Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI) dan Menteri Sosial, pelakunya akan diadili. Lalu, tidak hanya di Internet, tapi di seluruh dunia. bahwa masyarakat miskin akan diadili. Perjudian berhak mendapat bantuan sosial,” ujarnya. Don Rosano kepada wartawan di Kantor Kementerian Sosial RI, Jakarta, Jumat (21/6/2024).

Baca juga: Maruf Amin Sarankan Penarikan Bansos Jika Penerima Berjudi Online

Ia kemudian menjelaskan, tugas provinsi untuk memeriksa apakah seseorang layak menerima bansos.

Hasil pemeriksaan kemudian diserahkan ke pusat untuk diproses lebih lanjut.

“Daerah yang menyatakan benar dan salah akan kembali kepada kita dari daerah baru. Oleh karena itu, mekanisme ini berlaku bagi siapa saja,” ujarnya.

Ia mengatakan, pemerintah juga siap membantu siapa saja yang membutuhkan asalkan melalui proses yang benar.

“Jangan mikir judi online, bisa saja buat narapidana. Kalau bisa kita bantu dia keluar dari penjara. Kita tidak bisa bantu warga negara kita sendiri,” kata Don Rosano.

“Tetapi selama ini proses legalitas jalan, proses pemeriksaan dan validasi jalan di daerah ditolak oleh daerah, bahkan tidak sampai 10 persen,” tutupnya.

Baca juga: Riset dan Pengembangan Kompas: Banyak Masyarakat Ekonomi Bawah Penerima Bansos Puas dengan Kinerja Jokowi

Diberitakan sebelumnya, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhajir Efendi menjelaskan ide pemberian bantuan sosial (banso) kepada korban perjudian online.

Pasalnya, belakangan ini beredar informasi yang kurang lengkap mengenai ide bansos.

Menurut Muhajir, sasaran penerima bantuan sosial bagi korban perjudian online bukanlah pelaku kejahatan, melainkan keluarga.

“Perlu dipahami, kalau pidananya jelas, tidak ada diskriminasi, tindakan harus sesuai hukum, karena itu kejahatan, dan yang saya maksud sekarang adalah penerima bantuan sosial, yaitu anggota keluarga, anak, istri/suami. ,” Dia. kata di Menteng usai salat Idul Fitri di halaman Kantor Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Jakarta, Senin (17/6/2024), mengutip Antaranews.

Baca juga: Wakil Ketua Republik Kyrgyzstan Terima Laporan Warga Penerima Bansos Main Judi Online

Muhajir yakin bansos ini akan membantu keluarga korban perjudian online. Sebab yang menjadi korban adalah keluarga, terutama istri dan anak.

Namun menurut Muhajir, gagasan tersebut akan dibicarakan dengan Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini.

“Kondisi ini menjadi tanggung jawab pemerintah, khususnya Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan. Mekanisme bantuan sosial kepada keluarga terdampak perjudian online akan kita bahas bersama Menteri Sosial,” ujarnya.

Selain itu, menurut Muhajir, gagasan pemberian bantuan sosial kepada korban perjudian online merupakan salah satu materi yang diajukan Kementerian Koordinator PMK untuk mempersiapkan pembentukan gugus tugas pemberantasan perjudian online. Dengarkan berita terkini dan pilihan kami langsung dari ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda sudah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top