Kemenko PMK: 37 Daerah Akan Tetap Berstatus Tertinggal pada 2024

JAKARTA, virprom.com – Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) memperkirakan sebanyak 37 daerah masih berstatus tertinggal pada tahun 2024.

Plt Deputi Koordinasi Pembangunan Daerah Berkeadilan dan Penanggulangan Bencana Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Sorni Easter Daeli menjelaskan, sejauh ini baru 25 daerah tertinggal yang berhasil dikelola.

Angka tersebut tidak jauh dari target penyelesaian 62 daerah tertinggal dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.

Baca juga: Gus Halim proyeksikan hanya tersisa 30 daerah tertinggal di tahun 2024

“Perpres 63 Tahun 2020 menetapkan 62 daerah tertinggal pada periode 2020-2024. Dan pada tahun 2024 kemungkinan hanya 25 daerah tertinggal yang mampu mencapai hal tersebut, selebihnya masih belum,” kata Sorni kepada wartawan di Koordinasi PMK. Gedung Kementerian, Senin (24/6/2024).

Menurut Sorni, 25 daerah yang sudah tidak layak lagi masuk kategori tertinggal adalah Lombok Utara, Tojo Una-Una, Nabire, Musirawas Utara, Kepulauan Sula, Beluh, Kupang, dan Kepulauan Tanimbar.

Selain itu wilayah Donggala, Pesisir Barat (Lampung), Malaka, Sumba Barat, Sigi, Kepulauan Mentawai, Maluku Barat Daya, Supiori, Lembata, Sumba Tengah, dan Sumba Timur.

Lalu Seram Barat, Alor, Teluk Bintuni, Rotendau, Sorong, dan Buru Selatan, kata Sorni.

Baca juga: Gus Halim proyeksikan hanya tersisa 30 daerah tertinggal di tahun 2024

“Tanggal 25 dari tahun 2018 sebenarnya sudah menunjukkan perbaikan, apalagi akhir-akhir ini sudah membaik,” lanjutnya.

Sementara 37 daerah lainnya, lanjut Sorni, masih belum termasuk dalam kategori tertinggal karena sulitnya akses percepatan pembangunan.

Meski demikian, pemerintah terus berupaya mempercepat pembangunan sebagai bagian dari upaya membersihkan daerah tertinggal.

“Sisanya justru berada di wilayah yang konektivitasnya cukup sulit. Misalnya di Papua dan Nusa Tenggara, ada pula di Maluku,” pungkas Sorni.

Seperti diberitakan sebelumnya, Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin menyoroti 62 daerah tertinggal yang ditetapkan pada tahun 2020.

Ia mengimbau para pemimpin daerah di daerah tertinggal untuk lebih aktif melakukan intervensi, khususnya terkait percepatan pembangunan.

Baca juga: Menko PMK: Daerah Tertinggal Paling Banyak Ada di Papua dan Sumut

“Bupati 62 daerah tertinggal harus aktif mendukung kebijakan terkait, melalui berbagai intervensi yang tepat sasaran dan sinkron dengan kebijakan pemerintah pusat dan provinsi,” kata Ma’ruf saat membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Penegasan PPDT di Palu. Kota, Sulawesi Tengah, Selasa (3/10/2023).

Ia kemudian mengingatkan para pemimpin daerah untuk memperkuat kebijakan pengukuhan tersebut melalui kerja sama lintas sektoral, seperti Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Keuangan, dan Kementerian Keuangan. Kementerian Desa PDTT.

“Saya melihat jumlah kementerian dan lembaga yang terlibat dalam percepatan bantuan daerah tertinggal terus bertambah. Berbagai program dan kegiatan telah dirumuskan untuk mendukung 62 kecamatan Entas sebagai daerah tertinggal,” ujarnya. Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses Saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda sudah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top