Keluh Kesah Warga Jepang soal Turis Gunung Fuji, Kini Pemandangan Ditutup

FUJIKAWAGUCHIKO, virprom.com – Sekelompok turis menyeret tasnya sambil berjalan melewati kerumunan untuk mencari foto yang sempurna.

Mereka memadati jalan di seberang toko Lawson. Tapi ini bukan toko kecil, di belakangnya ada pemandangan Gunung Fuji yang megah.

Gunung dengan puncak salju setinggi 3.776 meter ini memberikan latar belakang menakjubkan bagi mereka yang mencari momen selfie atau Instagrammable favoritnya.

Baca juga: Frustrasi dengan Aksi Wisatawan, Warga Jepang Tutup Pandangan ke Gunung Fuji

Klik sebentar, para tamu mendapatkan apa yang mereka inginkan, lalu pergi.

Pada Selasa (21/5/2024), pandangan itu menghilang. Wisatawan yang biasanya bisa melihat sekilas Gunung Fuji di trotoar seberang pusat perbelanjaan kecil, kini harus puas dengan layar jaring hitam sepanjang sepuluh meter.

Blokade tersebut dipasang setelah warga setempat menyampaikan keluhannya. Mereka mengaku kehidupannya terganggu dengan banyaknya wisatawan yang menyeberang jalan sembarangan dan rutin membuang sampah.

Penduduk kota Fujikawaguchiko merasakan dampak pariwisata – jumlah orang yang tiba di Jepang melebihi rekor tiga juta orang pada bulan Maret dan April, yang menyebabkan lemahnya nilai tukar yen dan banyaknya orang yang mencari liburan setelah pandemi.

Pameran ini merupakan sebuah gerakan emosional dan simbol perjuangan Jepang untuk mengakomodasi pengunjung sekaligus melindungi jalan-jalan, kawasan, dan cara hidup yang berbeda.

Selasa (21/5/2024) merupakan hari sibuk di Fuji Kawaguchiko.

Pihak berwenang Jepang telah mengumumkan sejak akhir April bahwa mereka akan memasang layar tersebut – tetapi waktu pemasangannya menjadikan kota ini berada di Jepang tengah.

Saat para pekerja mendirikan tiang kapal dan menggantungkan kabel untuk menahan perahu, mereka dikelilingi oleh kamera. Wisatawan bisa berkumpul, penasaran ingin menyaksikan ketegangannya.

Jika pameran itu dimaksudkan untuk menjauhkan wisatawan, maka gagal.

Di antara para pengunjung, ada yang ingin mengetahui tindakan apa yang akan dilakukan: “Ini akan berhasil selama beberapa hari. Tapi saya yakin seseorang akan membuat lubang (di dalamnya) dan mengambil fotonya suatu hari nanti,” kata turis Kazakh Yuriy Vavilin.

Dia kecewa karena tidak mendapatkan foto Gunung Fuji, namun dia mengatakan akan kembali besok dan mencoba dari kedua ujung layar.

Semangat itulah yang membuat Kazuhiko Iwama (65), yang menjalani seluruh hidupnya di Fujikawaguchiko. Rumahnya berada di luar mini market.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top