Keharuman “Air Mata Pohon” yang Sedang Tren dalam Wewangian Modern

virprom.com – Resin merupakan zat aromatik yang telah dihargai selama ribuan tahun, bahkan mungkin lebih lama lagi sejak Mesir kuno. Residunya dikeluarkan dari tanaman hidup dengan cara ditarik, atau dikupas, untuk mengeluarkan cairan yang disebut “air mata”.

Jika Anda memikirkan kulit pohon, itulah yang Anda pikirkan. Namun, biasanya mengacu pada sejumlah besar air yang bertanggung jawab membawa nutrisi ke seluruh tanaman.

Sebaliknya, resin yang merupakan bagian dari sistem imun tubuh tumbuh lambat dan mengeras saat dipotong, seperti darah yang mengisi luka.

Pada beberapa spesies tumbuhan, resin memiliki bau yang manis, hangat dan menyenangkan. Orang sering membakar sisa-sisanya untuk menghilangkan baunya.

Setelah menemukan berbagai macam bau, orang dahulu mulai membuat campuran kayu yang terbakar, yang akhirnya berubah menjadi abu, seperti yang kita kenal sekarang. Perpaduan indah antara resin dan dupa ini adalah awal dari wewangiannya.

Meski sudah lama dikenal sebagai bahan aromatik, kini kepopuleran resin kembali meningkat setelah banyak digunakan dalam wewangian dan berbagai produk lainnya.

Pada acara pembukaan butik Gucci Beauty di Pondok Indah Mall 3, Jakarta Selatan, Kamis (2/5/2024), misalnya, kita dengan mudah menemukan parfum yang menggunakan berbagai jenis lem sebagai bahannya.

Ada Midnight Stroll yang menggunakan dupa, Cause of Love yang memadukan tolu balsam di dalamnya, Gucci Garden yang memadukan benzoin, Heart of Leo dengan mur dan olibanum, Gucci Guilty Elixir de Parfum yang beraroma benzoin.

Sementara itu, Veronica Kartadinata, General Manager Pemasaran dan Operasional PT Aroma Abadi, yang memiliki banyak merek parfum internasional di Indonesia, mengatakan: “Sampai saat ini masih ada aroma damar atau balsam.”

Baca juga: Mengenakan Parfum, Cara Unik Membuat Tanda Tangan Sendiri

Jenis teks terlampir

Damar atau salep ini menghasilkan aroma balsam yang manis dan sedap, namun berbeda-beda antara satu dengan yang lain, tergantung jenis kayu dan bahan damarnya.

Minyak atsiri yang paling umum digunakan dalam parfum adalah mur, kemenyan, styrax, benzoin, minyak Peru, dan balsam Copahu. Dupa

Mur adalah resin obat yang dihasilkan oleh tanaman mur (Commiphora Myrrha). Mur terdiri dari 60% resin, 30% kandungan resin, dan aroma yang dianggap sebagai salah satu parfum terindah dan mahal. Ada lebih dari seratus jenis buah. Ada yang berasal dari Arab Saudi dan Ethiopia. 

Spesies yang sangat bernilai untuk wewangian ini juga menghasilkan “oleo-gum-resin”, dalam bentuk “butiran” yang lembut dan mengkilat, berwarna kuning hingga merah tua dengan bau yang sedap.

Mur sangat erat kaitannya dengan agama, terutama sebagai dupa, dalam ritual kuno, dan sebagai persembahan kepada orang Majus. Dalam mitologi Yunani, mur dikaitkan dengan Myrrha, putri raja Siprus, yang berubah menjadi tanaman mur sebelum melahirkan Adonis. Kemenyan, kemenyan, atau kemenyan 

Bexa berasal dari kata latin “do” yang berarti “membakar, bersinar”, dan juga diberi nama “semua”. Juga dikenal sebagai olibanum, berasal dari kata “laban” yang berarti “putih atau murni”.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top