Kehadiran BYD Tidak Pengaruhi Penjualan Tesla di Indonesia

JAKARTA, virprom.com – CEO Prestige Image Motorcars Rudy Salim memastikan masuknya BYD ke Indonesia tidak akan mempengaruhi penjualan Tesla.

Pasalnya, kedua merek tersebut memiliki segmen pasar yang berbeda. Tesla hanya menyasar konsumen kelas atas, sedangkan BYD menyasar pasar massal di Indonesia.

“Tesla segmentasi harganya berbeda-beda, jadi tidak terlalu mempengaruhi mobil yang diproduksi massal. Kalau harga Tesla tidak sama dengan merek lain, bisa jadi bahan pembanding,” ujarnya pada JIExpo Kemayoran di Jakarta baru-baru ini.

Baca Juga: Resmi Pamit, Intip Perkembangan Peugeot di Indonesia

Jadi meski BYD akan terus bersaing dengan Tesla di pasar global untuk memperebutkan posisi teratas sebagai kendaraan listrik terlaris di dunia, kelemahan tersebut tidak akan terasa di Indonesia.

Prestige berencana melanjutkan strategi pemasaran Tesla sebagai mobil mewah di pasar domestik seperti yang dilakukan selama lima tahun terakhir.

“Tesla merupakan niche market di Indonesia,” kata Rudy.

Baca Juga: Prestige Berencana Hadirkan Tesla Cybertruck ke Konsumen Indonesia Tahun Depan

Retuers sebelumnya mengabarkan bahwa BYD berhasil memantapkan dirinya sebagai merek kendaraan listrik terlaris di dunia dan akan menyalip Tesla pada tahun 2023. Hal ini disebabkan meningkatnya penjualan mobil China di pasar global.

Sepanjang Januari hingga Desember 2023, BYD mencatatkan penjualan sebanyak 3,02 juta unit, meningkat 61,9% dibandingkan tahun lalu. Sementara itu, Tesla mampu mengirimkan sekitar 1,82 juta unit dalam periode yang sama saja. Dengarkan berita terkini dan berita yang direkomendasikan langsung di perangkat seluler Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top