Kecerdikan dan Kegigihan Hamas dalam Memperoleh Senjata

Serangan mendadak Hamas terhadap Israel – melintasi perbatasan (belum pernah terjadi sebelumnya) – pada tanggal 7 Oktober 2023 mencakup ribuan rudal dan roket, drone yang menjatuhkan bahan peledak, serta senjata kecil dan obat-obatan amunisi yang tak terhitung jumlahnya.

Serangan terjadi dari Jalur Gaza, wilayah yang dikuasai Hamas. Jalur Gaza merupakan wilayah yang terletak di pantai timur Mediterania, dengan luas 360 kilometer persegi, di dua sisi berbatasan dengan Israel dan di satu sisi dengan Mesir.

Gaza adalah wilayah miskin, padat penduduk dengan sumber daya alam yang minim. Daerah ini hampir sepenuhnya terputus dari dunia luar selama kurang lebih 17 tahun. Ketika Hamas mengambil alih kekuasaan di wilayah tersebut, Israel dan Mesir langsung memberlakukan blokade ketat yang berlangsung hingga saat ini.

Baca juga: Dari Mana Hamas Mendapatkan Senjata?

Israel juga mempertahankan blokade udara dan laut di Gaza dan melakukan serangkaian operasi pengawasan.

Dalam kondisi pengepungan dan keterbatasan seperti itu, pertanyaannya adalah: Bagaimana Hamas mengumpulkan begitu banyak senjata untuk mampu melakukan serangan terkoordinasi yang menewaskan lebih dari 1.200 orang di Israel dan ribuan lainnya terluka? Hamas masih eksis hingga saat ini dan terus melakukan perlawanan meski dihajar habis-habisan oleh tentara Israel selama 6 bulan terakhir.

Menurut beberapa ahli, jawaban atas pertanyaan ini adalah kombinasi dari tipu daya, ekstremisme, ketekunan dan restu dari seorang dermawan penting dari luar negeri. Faktor Iran

Menurut CIA World Factbook, Hamas memperoleh senjata melalui penyelundupan atau produksi lokal dan menerima sejumlah dukungan militer dari Iran.

Meskipun pemerintah Israel dan AS belum mengetahui peran langsung Iran dalam serangan Oktober lalu, para ahli mengatakan Iran telah lama menjadi pendukung militer utama Hamas. Iran menyelundupkan senjata ke wilayah ini melalui terowongan rahasia lintas batas atau kapal yang melarikan diri dari blokade Mediterania.

“Infrastruktur terowongan Hamas tetap besar meskipun Israel dan Mesir terus mengalami kehancuran.”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top