Kecelakaan Km 58, Ini Alasan Contraflow adalah Rekayasa Lalu Lintas Paling Berbahaya

JAKARTA, virprom.com – Menurut pakar keselamatan, lalu lintas arus balik merupakan pilihan paling berbahaya dibandingkan model lain, seperti satu arah atau genap.

Selain itu, baru-baru ini terjadi kecelakaan dimana sebuah mobil berbelok dari jalur berlawanan dan bertabrakan dengan bus yang melaju dari arah berlawanan.

Direktur sekaligus pendiri pelatihan Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu mengatakan, lalu lintas dari arah berlawanan merupakan yang paling berbahaya karena menggunakan jalur berlawanan dan selalu ada kendaraan yang datang dari arah berlawanan.

“Guild-nya juga nggak terlihat, rest areanya juga di sebelah kanan. Terus yang di jalur seberang juga mentalnya capek,” kata Jusri kepada virprom.com, Senin (8/4/2024).

Baca juga: Ini Batas Kecepatan Aman Berkendara di Jalan Tol Saat Mudik Lebaran

Jusri menjelaskan, pengemudi jalur berlawanan tidak mendapat prioritas dalam arus mudik. Mereka biasanya melewati penghalang jalan hingga arus balik mengurangi jalur.

“Mereka bisa frustasi banget dengan situasi jalan, capek juga. Makanya mudah lepas kendali,” kata Jusri.

Di jalan ini juga, pengemudi melebihi kecepatan karena jalurnya kosong. Semakin tinggi kecepatan, semakin kurang siap kondisi mental, risiko terjadinya kecelakaan semakin besar.

Baca juga: Perjalanan Bus AKAP Tertunda Karena Arus Satu Arah dan Arus Balik

“Masyarakat yang menggunakan jalur hulu juga mengalami situasi yang sama. Bahkan dalam kondisi ini kita mudah terombang-ambing, padahal dalam situasi yang sangat berbahaya,” kata Jusri.

Jusri mengatakan, saat berada di jalur hulu, tidak ada tempat untuk berlindung. Sisi kiri bertemu tembok, sedangkan sisi kanan ada mobil yang datang dari arah berlawanan, sehingga berbahaya. Dengarkan berita terkini dan pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top