Kebiasaan Menahan Kencing Apa Akibatnya? Ini Penjelasannya…

virprom.com – Kebiasaan menahan kencing tidak sehat dan dapat menimbulkan penyakit seperti infeksi saluran kemih.

Buang air kecil merupakan kebutuhan biologis yang sangat penting untuk menjaga kesehatan ginjal dan tubuh kita secara umum.

Mengutip Red Cliffe Labs, urin adalah cara tubuh kita membuang racun dan kelebihan cairan yang dapat menyebabkan masalah kesehatan serius.

Lanjutkan membaca artikel ini untuk mengetahui penyakit apa saja yang bisa terjadi akibat kebiasaan menahan kencing.

Baca Juga: Dokter: Banyak Jamaah Haji Terjangkit Retensi Urin di Pesawat Akibat Kebiasaan Retensi Urin

Dari Medical News Today dan Red Cliffe Labs, retensi urin dapat menyebabkan beberapa jenis masalah kesehatan berikut:

Orang yang sering menahan kencing mungkin mengalami rasa sakit atau ketidaknyamanan pada kandung kemih atau ginjalnya. Anda juga akan merasakan nyeri saat buang air kecil. Infeksi saluran kemih

Jika Anda sering menahan kencing terlalu lama, bakteri bisa berkembang biak di saluran kemih. Akibatnya, Anda mengalami infeksi saluran kemih.

Para ahli menyarankan untuk menghindari kebiasaan retensi urin karena dapat meningkatkan risiko penyakit ini, terutama jika Anda memiliki riwayat penyakit ini.

Orang yang kurang minum juga lebih rentan terkena infeksi saluran kemih.

Baca juga: Retensi Urin Penyebab Batu Ginjal, Mitos atau Kenyataan? Distensi kandung kemih

Retensi urin yang teratur juga dapat menyebabkan kandung kemih meregang.

Hal ini dapat membuat kandung kemih sulit atau tidak mungkin berkontraksi secara normal dan mengeluarkan urin. Cedera otot dasar panggul.

Anda juga dapat merusak otot dasar panggul jika Anda sering menahan kencing.

Salah satu otot yang terkena adalah sfingter uretra, yang berfungsi menutup uretra untuk mencegah bocornya urin.

Kerusakan pada otot-otot ini menyebabkan inkontinensia urin.

Baca juga: Apa Bahaya Sering Retensi Urin? batu ginjal

Ada juga risiko terbentuknya batu ginjal akibat retensi urin yang terlalu lama dan terlalu sering.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top