Kebiasaan Buruk Pemilik Mobil Mesin Turbo Memicu Cepat Rusak

SUKOHARJO, virprom.com – Turbocharger merupakan komponen bantu mesin yang dirancang untuk meningkatkan tenaga tanpa mengubah tenaga mesin. Sehingga teknologi ini dapat meningkatkan efisiensi.

Turbin memampatkan jumlah udara yang masuk sehingga volume udara menjadi lebih besar dan padat. Hal ini akan meningkatkan kompresi mesin, yang pada akhirnya dapat meningkatkan ledakan yang dihasilkan.

Turbin turbocharger menggunakan daya dorong gas buang, sehingga komponen ini cenderung beroperasi pada suhu tinggi. Oleh karena itu, agar bisa bertahan lebih lama, diperlukan lemari es yang baik.

Baca juga: Jika Anda memiliki mobil bermesin turbo, pilihlah lebih dari sekedar jenis oli

Muchlis, pemilik bengkel spesialis Toyota Mitsubishi Garasi Auto Service Sukoharjo, mengatakan sistem pendingin turbocharger ada dua, yakni menggunakan air radiator dan oli mesin.

“Jika pengguna biasa menunda penggantian oli mesin, bisa jadi terjadi masalah pada turbocharger karena tidak mendapatkan pelumasan dan pendinginan yang baik, keausan serta kerusakan pada poros turbin,” kata Muchlis kepada virprom.com, Jumat (4/). 26/2024).

Muchlis mengatakan oli mesin berperan sebagai cairan pendingin pada area housing turbocharger untuk menjaga suhu ideal, sekaligus berperan sebagai pelumas. Oleh karena itu, kebiasaan buruk sering terlambat mengganti oli dapat memperpendek umur turbocharger.

Baca juga: Ini Biaya Perawatan New Honda CR-V Turbo Hingga 100.000 Km

“Tidak memperhatikan kualitas air radiator dapat memperpendek umur turbocharger, karena ada kemungkinan sistem pendingin tersumbat karena kotoran dan sejenisnya, usahakan menggunakan coolant,” kata M. Muchlis.

Oleh karena itu, menurut Muchlis, penggantian cairan pendingin dan oli mesin secara rutin bisa menjadi salah satu langkah perawatan turbocharger.

“Mobil harus diservis secara berkala agar kebocoran oli atau cairan pendingin dapat terdeteksi dan segera diperbaiki untuk menghindari risiko yang lebih besar, terutama pada komponen turbocharger,” kata Muchlis.

Baca Juga: Inilah Efek Pencampuran Bahan Bakar Partlite dan Partmax Turbo

Muchlis mengatakan, kerusakan pada turbocharger mobil bisa mengosongkan kantong konsumen karena biaya perbaikannya tidak murah.

Misalnya, perbaikan turbocharger Fortuner mulai dari 5 juta hingga 7 juta euro untuk penggantian cartridge, sedangkan penggantian perakitan membutuhkan biaya sekitar 30 hingga 35 juta euro, kata Muchlis.

Oleh karena itu, daripada mengeluarkan biaya untuk perbaikan turbocharger, sebaiknya pengguna menghentikan kebiasaan buruknya dengan rutin mengganti oli mesin dan memperhatikan kualitas air radiator. Dengarkan berita terbaru dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top