Kata ESDM, Indonesia Urgensi Dekarbonisasi Sektor Transportasi

JAKARTA, virprom.com – Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Dadan Kusdiana mengatakan sektor transportasi masih menjadi salah satu penyumbang emisi gas rumah kaca terbesar.

“Transportasi global menyumbang lebih dari sepertiga emisi CO2 dari sektor pengguna akhir, dan transportasi jalan raya sendiri menyumbang sekitar seperenam emisi global,” kata Dadan, seperti dikutip dari esdm.go.id, Kamis (23/1). 05).

Dalam hal ini, lanjut Dadan, sistem transportasi yang berkelanjutan dan bersih sangat penting untuk mengurangi dampak lingkungan dari sektor transportasi.

Baca Juga: Selain performa, busi berperan mengurangi polusi udara

Oleh karena itu, upaya dekarbonisasi menjadi penting karena berdampak signifikan terhadap pembakaran bahan bakar fosil.

Menurut Dadan, situasi global sama dengan Indonesia, dimana selain menghabiskan sepertiga energi final, sektor transportasi juga menyumbang emisi cukup besar.

“Di Indonesia, sektor transportasi menyumbang sekitar sepertiga konsumsi energi final dan sekitar 40 persen konsumsi energi final. 11 juta mobil di jalan raya di Indonesia saat ini menghasilkan lebih dari 35 juta ton CO2, sementara truk mengeluarkan lebih dari 50 juta ton. ” dia berkata.

Dengan pertumbuhan jumlah kendaraan di tahun-tahun mendatang akibat pembangunan ekonomi, pencapaian dekarbonisasi di sektor transportasi sangat penting untuk mencapai nol emisi pada tahun 2060.

Baca juga: Prototipe Daihatsu Sirion Electric Pertama Kali Muncul di Malaysia

Selain itu, pemerintah juga berupaya memastikan bahwa perkembangan sektor transportasi tidak mengancam kualitas hidup dan kesehatan warga.

 

Salah satu upaya untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan polusi adalah penggunaan kendaraan listrik.

“Peralihan ke kendaraan listrik dipandang sebagai strategi utama untuk dekarbonisasi transportasi jalan raya, memberikan manfaat ganda dengan mengurangi emisi dan mendukung dekarbonisasi sektor ketenagalistrikan,” jelas Dadan.

Elektrifikasi pada sektor transportasi juga dapat membantu Indonesia mengurangi ketergantungan terhadap impor bahan bakar fosil, yang meningkat dalam beberapa tahun terakhir.

Baca juga: Dampak Buruk Mobil Listrik yang Sering Gunakan Fast Charging

Mengurangi impor akan meningkatkan ketahanan energi dan merupakan prioritas utama pemerintah. Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top