Kata Ahli Malaysia soal Penyebab Trotoar di Kuala Lumpur Ambles dan “Telan” Turis India

KUALA LUMPUR, virprom.com – Fenomena tenggelam atau tenggelam baru-baru ini terlihat setelah terjadi kecelakaan saat turis India tiba-tiba tertelan tanggul di Kuala Lumpur, Malaysia.

Banyak pakar Malaysia telah menyatakan pandangan mereka tentang apa yang mungkin menyebabkan platform tersebut runtuh.

Dr Nor Shahidah Mohd Nazer adalah contohnya. Pakar geoteknik dan teknik tanah di Universiti Kebangsaan Malaysia menjelaskan, banyak faktor yang bisa menyebabkan terjadinya subsiden di Kuala Lumpur.

Baca Juga: Malaysia menghadapi langkah-langkah baru untuk pembangunan di Kuala Lumpur setelah turis India ditelan bandara

Termasuk aliran air di bawah permukaan yang dapat mengikis tanah di bawahnya. Pecahnya pipa juga berbahaya, membuat butiran tanah copot dan membentuk sarang sehingga menyebabkannya terjatuh.

“Kuala Lumpur juga mengalami hujan lebat sebelum krisis, banyak daerah dilaporkan terendam air. /2024).

Presiden Institut Insinyur Malaysia, Dr Jeffrey Chiang, juga mengatakan penyebab tenggelamnya Kula Lumpur mungkin terkait dengan infrastruktur publik, seperti pipa air bawah tanah dan kabel bawah tanah.

“(Lokasi) Masjid India adalah tempat yang sangat sibuk di Kuala Lumpur. Saya pikir banyak jalur yang dibangun di sana selama bertahun-tahun, yang mungkin berkontribusi terhadap erosi dan ketidakstabilan tanah, mungkin karena pipa bawah tanah yang rusak,” dia menjelaskan.

Sementara itu, pemerintah Malaysia masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab tenggelamnya turis India bernama Vijayalaksmi (48) yang hilang sejak 23 Agustus.

Chiang juga mengatakan, kondisi tanah kota Malaysia, terutama tanah berbatu, juga sedang diselidiki.

Baca juga: Usai Pariwisata India, Jalan Raya Selangor Malaysia Ditutup karena Rambu Ambruk

Struktur batu kapur yang terdapat di bawah beberapa bagian kota diketahui rentan terhadap erosi, apalagi jika tanah tergenang dalam jangka waktu lama.

Saat membangun bangunan besar, penting untuk mempertimbangkan karakteristik tanah, terutama jenis batuannya.

Namun Direktur Jenderal Departemen Mineral dan Geologi Malaysia Zamri Ramli membantah adanya batu kapur di bawah situs masjid India.

Berdasarkan kajian geologi, kawasan tersebut tidak tertutup batu kapur, yang mengindikasikan adanya faktor non alam lainnya, kata Zamri seperti dikutip harian Malaysia New Straits Times.

Ia menambahkan, hanya 30 persen wilayah Kuala Lumpur yang tertutup pasir, dan hal ini tidak akan menghentikan perkembangan kawasan tersebut.

Meskipun terbuat dari batu kapur, kata Chiang, mesin baru ini dapat mengatasi masalah ini dengan metode desain yang tepat, metode manufaktur, dan pemeliharaan yang berkelanjutan.

Menanggapi permasalahan struktural, ahli geologi Universitas Malaysia Dr Azmi Hassan mengatakan struktur di atas tanah di Kuala Lumpur bukanlah penyebab utama tenggelamnya kapal tersebut.

Baca juga: Malaysia Siapkan Kompensasi untuk Keluarga Turis India yang Tertelan Longsor

“Saat membangun bangunan besar, sangat penting untuk mempertimbangkan kondisi tanah, terutama jenis batuannya,” kata Azmi, yang bekerja di Akademi Riset Strategis Nusantara, kepada situs berita Malaysia, Sinar Daily.

“Kalau itu batu kapur, ada beberapa peringatan yang perlu diperhatikan. Mengatakan bahwa infrastruktur KL kelebihan beban sepertinya tidak adil bagi saya, karena lubang runtuhan terjadi di seluruh dunia,” jelasnya.

  Dengarkan berita terbaru dan cerita kami di ponsel Anda. Pilih saluran komunikasi favorit Anda untuk bergabung dengan Saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda sudah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top