Kantor Komunikasi Kepresidenan dan Buruknya Komunikasi Kementerian-Lembaga

Presiden Joko Widodo kerap mengkritik para pembantunya karena buruknya hubungan masyarakat/lembaga.

Pada tanggal 6 April 2022, dalam rapat pleno kabinet mengenai keadaan ekonomi global dan prospek pembangunan.

“Akhirnya, kebijakan kita, keputusan kita harus ada rasa diskriminasi, ikut merasakan permasalahan rakyat. Jangan perlakukan kami tanpa ditemani seperti biasa. Tidak ada kesepakatan, tidak ada komunikasi. Harga minyak goreng mahal sekali. selama empat bulan, dan tidak ada alasan Mengapa ini terjadi?

Yang kedua, Bertamax. Pak Menteri juga tidak memberikan penjelasan ini, hati-hati. Kenapa Bertamax (tinggi)? Beritahu masyarakat, kita yang empati seperti itu, Anda tidak tahu apa-apa. Dari segi tenaga, tidak ada apa-apa. untuk merasakan lebih banyak krisis.

Jokowi mengingatkan jajarannya untuk memberikan rencana vaksinasi COVID-19 yang komprehensif kepada pemerintah.

“Proses kehumasan ini harus dipersiapkan dengan matang dan benar. Dikutip dari laman Setkab.go.id (19/10/2020), ia mengatakan, “Siapa yang bebas dan siapa yang mandiri harus dijelaskan dengan baik, kalau ada.

Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko mengakui buruknya kehumasan dalam UU Cipta Kerja, sehingga Presiden menegur seluruh menteri Kabinet Indonesia Maju (KIM).

“Khusus untuk penciptaan lapangan kerja bagi semua orang, ada masukan dari beberapa pihak. Moeldoko mengatakan di kompleks Istana Kepresidenan (21/10/2020), “Kami semua diperhatikan oleh Presiden dan komunikasi masyarakat sangat buruk.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono buruk dalam mengkomunikasikan Tabungan Masyarakat (Tapera).

“Kalau Tabera bisa dikumpulkan Rp50 triliun selama 10 tahun. Jadi saya kira saya menyesali inisiatif ini dengan marah. Saya tidak tertawa,” kata Basuki di Kompleks Parlemen Senayan (6/6/2024).

Belakangan ini, Presiden Jokowi menyebut masih mengabaikan pembicaraan penerapan subsidi kereta listrik (KRL) Batavia, Pokor, Debok, Tangerang, dan Bekasi (Japotedabek) sesuai Nomor Induk Kependudukan (NIK). Dibahas dalam rapat kabinet.

Kebijakan ini umumnya ditekankan dan ditolak oleh perusahaan.

Sementara itu, Vice President Corporate Secretary KAI Commuter, Joni Martinez mendorong Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan membenarkan belum matangnya pembicaraan rencana ini.

“Kami berkenan mengkonfirmasi ke Kementerian Perhubungan. Intinya kami siap mengikuti pedoman Kementerian Perhubungan, termasuk sistem perolehan dukungan sosialnya,” kata Joni. Apakah Anda ingin beriklan atau beriklan?

Karena jumlah Kementerian Komunikasi Publik/Lembaga Keagamaan yang tidak bertambah setiap harinya, Presiden Jokowi mengeluarkan Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2024 (Perpress) yang berisi indikasi pembentukan Kantor Komunikasi Presiden.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top