Kamala Harris Diproyeksi Bisa Lebih Tegas terhadap Israel jika Jadi Presiden AS 

Pengarang: Suara Indonesia

Washington, DC, virprom.com – Wakil Presiden AS Kamala Harris diperkirakan akan melanjutkan kebijakan luar negeri Joe Biden, termasuk Ukraina, China, dan Iran.

Namun, jika Harris Biden menjadi pemimpin Partai Demokrat dan memenangkan pemilihan presiden AS pada November mendatang, ia diperkirakan akan mengambil sikap lebih keras terhadap Israel terkait konflik Gaza.

Biden mengumumkan pada Minggu (21 Juli 2024) bahwa ia tidak akan mencalonkan diri sebagai presiden, dan bahwa Harris, perempuan kulit hitam/Afrika-Amerika pertama di AS, muncul sebagai kandidat terdepan.

Baca juga: Rusia Komentari Kamala Harris sebagai Kandidat Kuat Pengganti Biden di Pilpres AS 2024

Jika Harris menggantikan Biden, dia akan menggunakan pengalaman praktis yang dia peroleh dalam karir sebelumnya, hubungan pribadi yang dia bangun dengan para pemimpin dunia, dan wawasan yang dia peroleh mengenai urusan dunia selama menjadi presiden di Senat dan sebagai wakil di Biden. administrasi. .

Namun Harris akan menghadapi tantangan besar jika ia menghadapi calon dari Partai Republik Donald Trump. Hal ini terutama berlaku ketika menyangkut perbatasan AS-Meksiko, yang merupakan hambatan besar bagi Biden dan isu utama dalam kampanyenya.

Harris mengambil tanggung jawab di awal masa jabatannya untuk mengatasi penyebab tingginya tingkat imigrasi ilegal, dan Partai Republik telah menargetkan dia sebagai pemecah masalah.

Para analis mengatakan kepemimpinan Harris akan menandakan gaya pemerintahan Biden yang kedua mengenai prioritas global.

“Bayen mungkin lebih kuat, tapi yang tidak bisa kita harapkan adalah perubahan radikal dalam kebijakan luar negerinya,” kata Aaron David Miller, yang mengawasi negosiasi Timur Tengah antara pemerintahan Demokrat dan Republik. katanya.

Harris mengatakan dia akan mengikuti Biden dan tetap setia kepada Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dan mendukung Ukraina melawan Rusia.

Kebijakan tersebut bertentangan dengan janji mantan Presiden Trump untuk meninjau kembali hubungan antara Amerika Serikat dan sekutunya dan menimbulkan pertanyaan mengenai kelanjutan pasokan senjata Washington ke Kiev.

Baca Juga: Apakah Lawan Presiden AS Trump 2024, Kamala Harris, Berbeda dengan Tiongkok?

Sebagai mantan pengacara berpengalaman dan mantan jaksa agung California, Harris menghadapi tantangan sulit di paruh pertama masa jabatan Biden.

Ia tertarik dengan masalah imigrasi yang kompleks, yaitu meningkatnya jumlah migran yang melintasi perbatasan AS-Meksiko.

Hal ini terjadi setelah kampanye presiden tahun 2020 dinilai gagal dan tidak memuaskan.

Partai Demokrat berharap Harris dapat mengkomunikasikan tujuan kebijakan luar negerinya dengan lebih efektif jika ia mencalonkan diri sebagai presiden.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top