Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

JAKARTA, virprom.com – Presiden Prabowo Mania dan Jokowi Mania (Joman) Immanuel Ebenezer menilai dukungan Presiden Joko Widodo terhadap Prabowo Subianto di Pilpres (Pilpres 2024) ada kaitannya dengan Perjanjian Batu Tuli.

Ketika Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri gagal memenuhi kesepakatan karena dia tidak mendukung Prabowo dalam pemilihan presiden tahun 2014, Jokowi berusaha membayar kembali “hutang” tersebut.

Ada yang namanya Perjanjian Batu Tuli, setelah itu PDI Perjuangan tetapkan Pak Prabowo (calon presiden). Noel, sapaan akrab Immanuel, mengatakan, Jumat (26/4/2024) di Pagi Kompas TV di Sapa Indonesia, bahwa dalam prosesnya itu tidak terjadi.”

“Saya yakin yang dilakukan Pak Jokowi hanya untuk membayar utangnya. ‘Kalau Mega tidak sanggup, biar saya yang bayar’,” ujarnya.

Menurut Noel, Presiden berupaya memutus rantai kebencian dan dendam masa lalu karena Megawati tidak memenuhi perjanjian Batu Tuli.

Baca juga: Megawatt Tetapkan Syarat Kader PDI Perjuangan Mencalonkan Diri di Pilkada Harus Disiplin, Jujur, dan Selaras dengan Rakyat

Namun, sejumlah partai politik menilai dukungan Jokowi terhadap Prabowo di Pilpres 2024 merupakan bentuk pengkhianatan kepala negara kepada partainya, PDI-P.

“Meski ada kata pengkhianatan, menurutku tidak ada orang yang berkhianat,” kata Noel.

Noel mengatakan, Jokowi sudah berkali-kali mengatakan bahwa PDI-P adalah partai yang melahirkannya. Megawati juga dipastikan merupakan tokoh ideologi mantan Gubernur DKI Jakarta.

Sebagai partai Noel Agung, PDI-P harusnya mempertahankan ide dan cita-cita besarnya. Menurut dia, sikap PDI Perjuangan yang menganggap Jokowi pengkhianat partainya masih muda.

“Ada pihak yang terkesan mengerdilkan berbagai kemungkinan, lalu dianggap pengkhianatan. Noel bilang, ‘Itu tidak baik.’

“Jika bangsa ini terus-menerus melakukan politik kebencian, dendam dan sebagainya, pada akhirnya bangsa ini tidak akan matang dalam demokrasi,” ujarnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Ketua Kehormatan DPP PDI-P Komarudin Watubun mengatakan Presiden Jokowi bukan lagi anggota PDI-P.

Hal itu diungkapkannya saat ditanya soal status Jokowi sebagai kader PDI Perjuangan setelah Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan menolak tuntutan calon presiden dan wakil presiden ketiga Ganjar Pranowo-Mahfud terkait perselisihan hasil pemilu presiden. Tahun 2024. (Pilpres).

Ah, orang itu (Jokowi) sudah ada. Bagaimana bisa dikatakan dia masih anggota PDI Perjuangan, Jakarta, Senin (22/04/2024).

Selain Jokowi, Gibran juga ditegaskan bukan lagi kader PDI-P. Menurut Komarudin, keputusan partai untuk mencopot Gibran dari kadernya sudah sejak Prabowo Subianto resmi menjadi calon wakil presiden.

“Gibran sudah tidak lagi menjadi kader partai dan itu sudah saya sampaikan sejak dia (Gibran) mengambil keputusan ini (haha Prabowo sebagai calon wakil presiden),” kata anggota Komisi II DPR RI itu.

Perbedaan antara Jokowi dan keluarga dengan PDI Perjuangan diyakini disebabkan oleh perbedaan sikap terhadap Pilpres 2024.

Gibran menjadi calon wakil presiden Prabowo Subianto. Jokowi juga diyakini akan mendukung putra sulungnya sekaligus menteri pertahanan di kabinetnya. Sementara PDI Perjuangan mengusung Ganjar Pranowo-Mahfud MD sebagai calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024, namun kalah dari pasangan Prabowo-Gibran.

Baca juga: Jokowi Dihormati PDI-P: Soal Seperti Ini, Golkar Simak Baik-Baik Berita Terkini dan Informasi Pilihan Kami Langsung dari Ponsel. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan WhatsApp sudah terinstal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top