Jokowi Wanti-wanti Kekurangan Air Perlambat Pertumbuhan Ekonomi hingga 6 Persen

JAKARTA, virprom.com – Presiden Joko Widodo memperingatkan perkiraan Bank Dunia bahwa kekurangan air dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi hingga 6 persen pada tahun 2050.

Permasalahan tersebut muncul karena peranan air dalam kehidupan manusia sangatlah penting.

Hal itu disampaikannya pada World Water Forum Summit ke-10 di Nusa Dua, Bali, Senin (20/05/2024).

Bank Dunia memperkirakan bahwa kelangkaan air akan menurunkan pertumbuhan ekonomi hingga 6 persen pada tahun 2050. Kelangkaan air adalah pemicu perang dan sumber bencana. Terlalu banyak air dan terlalu sedikit air dapat menyebabkan masalah global. kata Jokowi, Senin, dalam tayangan YouTube.

Baca juga: Momen Jokowi Sambut Para Pemimpin Delegasi di KTT World Water Forum

Kepala Negara menyampaikan, Konferensi Air Dunia ke-10 ini mempunyai kepentingan strategis bagi pemulihan tindakan nyata dan komitmen bersama untuk melaksanakan pengelolaan sumber daya air secara terpadu.

Ia mengatakan, Indonesia terus-menerus menekankan masalah ini. Dalam satu dekade terakhir, Indonesia telah membangun 42 bendungan dan memperkuat infrastruktur air.

Kemudian, sedang dibangun kembali jaringan irigasi seluas 1,18 juta hektar, pelindung banjir dan pelindung pantai sepanjang 2.156 kilometer, serta jaringan irigasi seluas 4,3 juta hektar.

“Kami juga memanfaatkan air untuk membangun pembangkit listrik tenaga surya terapung (PLTS) di Waduk Siratha yang merupakan pembangkit listrik tenaga surya terapung terbesar di Asia Tenggara,” ujarnya.

Setidaknya, kata Jokowi, ada tiga hal yang sering digenjot Indonesia.

Pertama, meningkatkan prinsip solidaritas dan inklusi untuk mencapai solusi bersama, terutama di negara-negara kepulauan kecil dan langka air.

Baca juga: Hari Ini Jokowi Pimpin KTT Forum Air Dunia di Bali

Kedua, menghindari persaingan dalam pengelolaan sumber daya air lintas batas dan memberdayakan hidrodiplomasi untuk kerja sama yang praktis dan inovatif.

Ketiga, penguatan kepemimpinan politik adalah kunci keberhasilan kemitraan yang beragam demi keberlanjutan air.

Dan melalui forum ini, Indonesia mengusulkan empat inisiatif baru, seperti perayaan Hari Danau Sedunia, yang kedua adalah pembentukan pusat darurat di kawasan Asia-Pasifik, yang ketiga adalah pengelolaan air berkelanjutan di negara-negara kepulauan kecil, dan yang keempat adalah menggalakkan proyek air,” kata Jokowi.

Mantan Wali Kota Solo ini mengatakan, air bukan hanya produk alam. Diperlukan upaya bersama untuk menggunakannya dengan benar.

“Air adalah produk bersama yang mempersatukan kita, sehingga perlu upaya kolektif untuk menjaganya,” kata Jokowi. Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami di ponsel Anda. Untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com, pilih saluran berita favorit Anda: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top