Jokowi Serukan Semua Negara Respons Cepat Serangan Israel ke Lebanon

JAKARTA, virprom.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengutuk keras serangan Israel ke Lebanon. Presiden meminta semua negara dan PBB untuk segera merespons serangan tersebut.

“Kami menghimbau seluruh negara dan PBB untuk memberikan respon yang cepat agar tidak banyak korban atas serangan Israel tersebut,” kata Jokowi di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, Kamis (26/9/2024).

Kepala Negara juga mengatakan, krisis yang terjadi di Lebanon akibat serangan tersebut telah menimbulkan kekhawatiran internasional, termasuk dari pemerintah Indonesia.

Selain itu, Jokowi mengungkapkan pemerintah Indonesia akan memulangkan warga negara Indonesia (WNI) yang berada di zona konflik di Lebanon.

“Saya sudah telepon Menlu terkait repatriasi WNI ke zona konflik dan itu sedang berjalan,” kata Jokowi.

Baca Juga: Bertemu TNI, Kemlu Bersiap Evakuasi WNI ke Lebanon

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (Menlu) bereaksi terhadap serangan udara Israel terhadap Lebanon yang terjadi pada 23-24 September 2024 antara Senin hingga Selasa.

“Kami melihat situasi tersebut dan mengutuk keras serangan Israel ke Lebanon yang telah memakan ratusan korban jiwa warga sipil, termasuk anak-anak,” kata Retno Marsudi terkait sidang Majelis Umum PBB ke-79 di Amerika Serikat, New York. 24 September 2024 saat lokal.

Menurutnya, penyerangan tersebut semakin menambah ketegangan situasi di Timur Tengah yang menjadi krisis kemanusiaan akibat kekejaman yang dilakukan Israel terhadap rakyat Palestina.

“Kekerasan dan agresi tidak boleh menjadi norma baru,” katanya.

Baca juga: Jokowi Telepon Menlu Bahas Repatriasi WNI dari Lebanon Pasca Serangan Israel terhadap Repatriasi WNI

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) dan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Beirut (KBRI) sebelumnya diberitakan memfasilitasi evakuasi 25 WNI dari Lebanon.

Pemulangan WNI tersebut dilakukan sejak ditetapkannya status Siaga 1 pada Agustus 2024 untuk seluruh wilayah Lebanon. Saat ini, menurut data Kementerian Luar Negeri, terdapat 159 WNI yang berada di Lebanon.

Namun sebagian besar WNI memilih tinggal di Lebanon karena alasan pribadi, termasuk pelajar dan menikah dengan warga setempat.

Kementerian Luar Negeri dan KBRI kembali meminta WNI untuk meningkatkan kewaspadaan, menjauhi daerah berisiko tinggi dan membatasi perjalanan yang tidak penting, kata Direktur Perlindungan Sipil Indonesia dan BHI. Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha baru-baru ini.

“Warga Indonesia yang hendak melakukan perjalanan ke Lebanon, Iran, Israel, dan Palestina sebaiknya menunda perjalanannya hingga situasi aman,” lanjutnya.

Baca juga: Perdana Menteri Lebanon yakin gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah mungkin terjadi. Dengarkan berita terkini dan berita pilihan langsung ke ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top