Jokowi Santai Tesla Tidak Kunjung Berinvestasi di RI

JAKARTA, virprom.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menanggapi nasib investasi Elon Musk di perusahaan mobil listrik Tesla yang tak kunjung masuk ke Indonesia.

Pasalnya, Indonesia tidak hanya bergantung pada satu atau dua merek mobil untuk mengembangkan industri kendaraan listriknya. Oleh karena itu, jika investor membatalkan, itu bukanlah akhir.

“Kita mengimpor dan memproduksi kendaraan listrik (Battery Electric Vehicle/BEV) yaitu Hyundai,” kata Jokowi di sela-sela kunjungan kerjanya ke Batang, Jawa Tengah, seperti dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (26)/ 7/2024).

Baca Juga: GIIAS 2024, Konsumsi Otomotif Tiga Sumbu Asia Timur

“Jadi untuk investasi baterai EV, baterai mobil listrik juga ada di Karawang, baru saja kita buka. Pabrik katoda dan anoda akan segera dibangun di sana, yang juga akan memperkuat industri baterai EV kita.”

“Kalau ada baterai EV maka akan sangat mudah masuk ke industri mobil listrik, karena 40-50 persen komponen mobil ada di baterai listrik,” ujarnya.

Selain merek Hyundai, menurut Jokowi, banyak juga produsen mobil listrik yang masuk ke Tanah Air, antara lain Wuling, BYD, VinFast, dan Chery.

Oleh karena itu, posisi Indonesia dalam pengembangan ekosistem mobil listrik tidak hanya bergantung pada satu atau dua merek saja.

Jokowi pun mengaku optimistis investor akan datang ke Indonesia jika pembangunan industri top-down dilakukan secara efektif, efisien, dan harga kompetitif.

Baca juga: Ahok Sebut Potensi Otomotif Indonesia Masih Cerah

Saya kira yang datang investor, bukan kita. Kita harus optimis, kata Jokowi.

Kisah Tesla

Tesla telah melakukan pembicaraan dengan Indonesia setidaknya sejak tahun 2020, atau empat tahun ke depan, untuk menjajaki potensi investasi pada ekosistem mobil listrik dalam negeri.

Bahkan, Jokowi dan menteri lainnya sudah beberapa kali diundang mengunjungi kediaman Elon Musk di Boca Chica Amerika Serikat pada tahun 2022.

Pemerintah sudah lama bungkam, bersikeras bahwa komunikasi dan negosiasi dengan Tesla baik dan menunjukkan kemajuan.

Sekitar September 2023, rencana investasi Tesla di Indonesia santer diakui gagal atau batal.

Baca juga: Saatnya Pemerintah Berikan Insentif pada Mobil Hybrid

Hal ini menyusul keputusan Elon Musk yang mendirikan kantor dan jaringan layanan di Malaysia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top