Jokowi: Sabar, Penciptaan Ekosistem Kendaraan Listrik Butuh Waktu

Jakarta, virprom.com – Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) mengatakan perlu waktu untuk mengembangkan ekosistem kendaraan listrik baterai (BEV) di Indonesia.

Diantaranya adalah persoalan sumber daya manusia (SDM) yang kerap disebut-sebut karena tidak mampu merakit komponen-komponen utama seperti motor listrik dan baterai.

“Satu per satu. TKDN kendaraan sejenis mobil sekarang sudah di atas 40 persen, itu bagus. Artinya bisa saja, baru dimulai,” kata Jokowi saat mengunjungi Periclindo Electric Vehicle Show (PEVS) JIExpo 2024. Kemayoran, Jakarta, Jumat (3/5/2024).

Baca juga: Jokowi Jamin Pabrik Baterai Mobil Listrik Bisa Beroperasi Bulan Depan

“Ini jangka menengah dan panjang. Jangan minta 80 persen (TKDN) langsung dilaksanakan. Tapi sudah dimulai,” sambungnya.

??Jokowi yakin, ketika industri aki mobil listrik sudah beroperasi dan mampu menyuplai seluruh merek mobil di Indonesia, otomatis TKDN akan tumbuh.

Semua itu telah memiliki peta jalan industri yang dituangkan dalam Perpres Nomor 79 Tahun 2023, lanjutan dari Perpres Nomor 55 Tahun 2019 tentang percepatan program kendaraan listrik berbasis baterai untuk transportasi jalan raya.

Dalam aturan tersebut, target TKDN kendaraan listrik di Indonesia adalah 35 persen pada 2019-2021. Kemudian meningkat menjadi 40 persen pada periode 2022 hingga 2026.

Pada tahun 2027, target TKDN kendaraan listrik pemerintah sebesar 60 persen pada tahun 2029. Sedangkan pada tahun 2030 dan seterusnya, TKDN minimal sebesar 80 persen.

Baca juga: SDM Indonesia harus siap di era mobil listrik

“Jadi kalau industri aki sudah siap, (semakin banyak pabrik) mobil listrik, sepeda motor listrik, bus listrik sudah siap maka ekosistemnya akan segera terbentuk. Daya saing inilah yang ingin kami tunjukkan bahwa kami benar-benar siap bersaing. di kancah global,” kata Jokowi.

Sebelumnya, Inspektur Otomotif Institut Teknologi Bandung (ITB) Agus Purwadi mengatakan, pengembangan sumber daya manusia yang unggul juga menjadi kunci sukses daya saing Indonesia di era elektrifikasi.

Hanya saja produksi HR dengan merek khusus memerlukan waktu yang cukup lama yakni sekitar tujuh hingga 10 tahun. Oleh karena itu, investasi pada sektor terkait harus segera dimulai agar negara lain tidak ketinggalan.

“Saat ini kami menilai Indonesia sedikit terlambat dalam melatih sumber daya manusia di bidang otomotif, khususnya kendaraan listrik. Sehingga sangat perlu dipercepat,” kata Agus Purwadi, Rabu (25/1/2023) lalu.

Baca juga: Jokowi Tertarik Kembangkan Truk Listrik MAB di PEVS 2024

Mengembangkan sumber daya manusia yang unggul di bidangnya, lanjut Agus, tidak hanya sekedar memberikan pengetahuan dasar akademis kepada mahasiswa.

“Kalau menurut saya investasi di bidang riset masih kurang, kalau lihat negara-negara seperti India, Vietnam, dan Thailand sudah sangat maju. Riset baterai juga masih sedikit, termasuk di bidang komponen dan pengontrol motor,” ujarnya. . Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung ke ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top