Jokowi “Reshuffle” Kabinet di Akhir Jabatan, Pengamat: Upaya Bersih-bersih dari Partai yang Membelot

JAKARTA, virprom.com – Pergantian tingkat tinggi pemerintahan Indonesia yang dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di akhir masa jabatannya tidak dianggap sebagai bagian dari perbaikan kerja sektor/kantor.

Langkah Jokowi untuk mengubah isi kabinetnya mendapat perhatian lebih, kata Pengamat Politik UIN Serif Hedayatullah Jakarta, Adi Prayetno.

Kata Udi dalam program redaksi YouTube virprom.com, Senin (19/8/2024). .

Baca juga: Tak Masalah Copot Yasuna, PDI-P: Malah September Mundur.

Menurut Adi, perbedaan politik semakin terasa karena pemimpin yang digantikan Jokowi merupakan prajurit dari PDI-P, partai yang saat ini menentang Jokowi, dan Aliansi Indonesia Maju (KIM), pendukung Presiden Prabowo Subianto.

“Ini upaya untuk menggulingkan pemerintahan saat ini, karena aparat dari kelompok yang dikenal sebagai separatis, yang pandangannya tidak sependapat, kemudian banyak aliran pemikiran, dan sebagainya,” kata Udi.

“Jadi nuansa-nuansa ini tidak bisa dihilangkan satu sama lain,” ujarnya. 

Selain itu, upaya untuk meningkatkan kinerja proyek/departemen masih belum terlihat seiring dengan berakhirnya masa pemerintahan Jokowi, kata Udi.

Tampaknya tidak mungkin bahwa para manajer dan direktur organisasi akan dipilih untuk meningkatkan kinerja gedung mereka dalam waktu kurang dari 3 bulan sebelum masa jabatan mereka.

“Saya kira sisa waktu dua setengah bulan ini tidak bisa kita harapkan untuk memperbaiki kinerja proyek-proyek yang berubah,” kata Udi.

Baca juga: Staf Khusus Jokowi Benarkan Pergantian itu untuk Melayani Prabowo Gibran.

Presiden Jokowi melantik tiga menteri dan satu wakil menteri pagi ini.

Selain itu, Presiden menunjuk tiga organisasi sebagai pimpinan, dua di antaranya baru didirikan.

Pejabat tersebut dilantik oleh kewenangan Supraatman Andy Agtas sebagai Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Mankumham). Pegawai Gerindra ini menggantikan Yasonna Laoly yang berasal dari kader PDI Perjuangan.

Belakangan Bahlil Lahad Alia diangkat menjadi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menggantikan Arefin Sarif.

Ketiga, Rozan Perkasa Rozlani diangkat menjadi Menteri Investasi dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).

 

Rozan yang ditunjuk sebagai ketua tim pemenangan Prabowo Gibran pada Pilpres 2024 menggantikan Bahlil yang sebelumnya menduduki posisi tersebut.

Setelah itu, Hassan Nesbi diangkat sebagai ketua perundingan presiden.

Belakangan, Kadet Akarar diangkat menjadi Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menggantikan Penny Lokito.

Jokowi juga menunjuk guru Institut Pertanian Bogor Dadan Hendayana sebagai Kepala Badan Gizi Nasional. Dengarkan berita terbaru kami dan pilih berita langsung dari ponsel Anda. Pilih berita yang Anda suka untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top