Jet-jet Tempur Israel Gempur Lebanon Selatan, Tingkatkan Kekhawatiran akan Perang Habis-habisan

TEL AVIV, virprom.com – Pesawat tempur Israel menyerang Lebanon selatan pada Sabtu malam (21 September 2024), menimbulkan kekhawatiran akan terjadinya perang habis-habisan di wilayah tersebut.

Pengerahan puluhan pesawat tempur terjadi sehari setelah serangan Israel di ibu kota Beirut yang menewaskan 37 orang, termasuk komandan senior Hizbullah Ibrahim Agil.

Militer Israel mengklaim puluhan pesawat tempur menyerang sasaran Hizbullah di Lebanon selatan.

Baca Juga: 14 Orang Tewas dalam Serangan Udara Israel di Beirut, Termasuk Panglima Senior Ibrahim Agil

“Dalam satu jam terakhir, kami melakukan serangan besar-besaran di wilayah Lebanon selatan setelah kami mengidentifikasi kesiapan Hizbullah untuk menembak ke wilayah Israel,” kata juru bicara militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari dalam pernyataan yang disiarkan televisi tak lama setelah jam 8 malam. waktu setempat.

Menurutnya, puluhan pesawat Angkatan Udara Israel menyerang sasaran teroris dan sistem peluncur roket untuk menghilangkan ancaman terhadap warga Israel.

Sebelumnya, militer Israel mengatakan pesawat Israel menghantam ribuan peluncur roket yang siap diluncurkan dari Lebanon selatan, serta sekitar 180 sasaran lainnya.

“Ada kemungkinan bahwa rudal dan ancaman tambahan akan ditembakkan ke negara ini dalam waktu dekat,” kata Hagari dalam pernyataan yang disiarkan televisi.

Kantor Berita Nasional Lebanon melaporkan bahwa pesawat tempur Israel melakukan “serangan udara skala besar” di Lebanon selatan pada Sabtu malam.

Baca Juga: AS Desak Warganya Segera Tinggalkan Lebanon Jika Bisa, Konflik Israel-Hizbullah Picu Seruan Diakhirinya Perang

Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati mengutuk “pembantaian mengerikan” yang dilakukan Israel atas wilayah Lebanon.

Dia mengatakan dia membatalkan kunjungan ke Majelis Umum PBB di New York karena serangan Israel.

Jerman mengatakan ada “kebutuhan mendesak” untuk mengurangi ketegangan.

PBB juga menyatakan keprihatinannya mengenai “meningkatnya eskalasi” dan meminta semua pihak untuk melakukan “penahanan diri secara maksimal”.

Sementara itu, Departemen Luar Negeri AS mendesak warga Amerika di Lebanon untuk meninggalkan negaranya selama peluang komersial masih ada.

Koresponden AFP melaporkan bahwa Israel mengorganisir serangan intensif di sebagian besar wilayah selatan Lebanon.

Sementara itu, Hizbullah mengaku telah menembakkan rudal ke setidaknya 7 posisi militer di Israel utara dan Dataran Tinggi Golan yang dianeksasi Israel pada hari Sabtu.

Militer Israel mengatakan Hizbullah menembakkan sekitar 90 roket pada Sabtu sore.

Baca juga: 2 Pemimpin Hizbullah Tewas dalam Serangan Israel di Beirut Lebanon Israel Batasi Pertemuan Publik

Dalam pernyataan terpisah pada Sabtu malam, militer Israel mengatakan pihaknya memperketat pembatasan pertemuan publik di Israel utara.

“Pertemuan akan dibatasi 30 peserta di ruang terbuka dan 300 peserta di tempat tertutup,” demikian bunyi informasi tersebut.

“Boleh masuk kerja selama masih ada kawasan lindung, dan kegiatan pendidikan boleh tetap berjalan selama ada kawasan lindung,” demikian siaran pers yang merujuk pada shelter. 

  Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top