Jasad Manusia Mengambang di Laut Jepang, Diduga Korban Banjir yang Hilang 10 Hari

FUKUI, virprom.com – Jenazah manusia yang ditemukan di perairan Laut Jepang pada Senin (30/9/2024) diduga merupakan korban banjir yang telah hilang selama sepuluh hari.

Tim penyelamat menemukan mayat tersebut di perairan pelabuhan Fukui di Jepang tengah, sekitar 160 kilometer barat daya Noto.

Wilayah Selatan dilanda hujan lebat, banjir dan tanah longsor yang menewaskan sedikitnya 13 orang.

Baca juga: Banjir di Kuala Lumpur Malaysia, Sidang Parlemen Ditunda dan Anak-anak TK Duduk di Meja

Sedangkan korban hilang bernama Hanon Kiso (14). Pencarian remaja tersebut mendapat perhatian nasional karena ayahnya, Takaya Kiso, meminta bantuan untuk menemukan putrinya.

Hanon Kiso tinggal sendirian di rumah saat banjir melanda pada 21 September 2024.

Mayat yang ditemukan mengenakan pakaian olahraga yang sama dengan logo ini menurut kelompok penyelamat ‘Kiso’.

Setelah Takaya Kiso melihat foto mayat tersebut, dia yakin bahwa itu adalah putrinya.

“Kami belum bisa mengidentifikasi secara pasti, tapi saya yakin itu pakaian putri saya,” ujarnya kepada awak media, Selasa (1/10/2024).

Takaya sedang bekerja ketika air memenuhi rumahnya dan segera berlari pulang, namun sesampainya di tempat, rumahnya telah hanyut.

Baca juga: Gurun Sahara Dilanda Banjir Pertama Kali dalam 50 Tahun, Para Ahli Ungkap Penyebabnya

“Saat saya menelepon dia (Hanon) pada panggilan telepon terakhir, saya menyuruhnya mengenakan kemeja lengan panjang dan celana panjang dan dia sepertinya mendengarkan,” tambah Takaya Kiso, menurut kantor berita AFP.

Pejabat Penjaga Pantai mengatakan upaya untuk mengidentifikasi jenazah tersebut sedang berlangsung.

Lebih dari 540 mm hujan tercatat di kota Wajima dalam 72 jam, hujan paling terus-menerus sejak catatan tersedia.

Bencana tersebut menimpa wilayah yang masih dalam masa pemulihan akibat gempa berkekuatan 7,5 skala Richter pada Tahun Baru 2024 yang merobohkan bangunan, memicu gelombang tsunami, dan kebakaran.

Menurut para ilmuwan, perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia meningkatkan dampak curah hujan yang tinggi karena atmosfer yang lebih hangat menampung lebih banyak air.

Baca Juga: Banjir di Thailand Bunuh 2 Gajah di Elephant Nature Park dan Satunya Masih Hilang. Pilih saluran berita favorit Anda untuk berlangganan Saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top