Jangan Lengah, Waspadai DBD di Musim Kemarau

virprom.com – Demam berdarah dengue (DBD) terus menjadi ancaman bagi manusia, terutama menjelang musim kemarau. Sebab, nyamuk harus menggigit saat musim kemarau.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) D. Imran Pambudi mengatakan nyamuk lebih sering menggigit saat suhu naik.

“Kami punya penelitian bahwa saat suhu 25 derajat, nyamuk menggigit setiap 5 hari sekali. Namun jika suhunya 20 derajat, nyamuk menggigit setiap 2 hari sekali. Hal ini dapat menyebabkan cuaca tinggi pada bulan Juli dan Agustus. – kata dokter. Imran seperti disebutkan healthnegeriku.go.id.

Jumlah kasus demam berdarah di Indonesia kini melebihi jumlah kasus pada tahun 2023.

Data Kementerian Kesehatan menunjukkan pasien pada minggu ke-22 tahun 2024 sebanyak 119.709 orang. Angka tersebut melampaui seluruh kasus pada tahun 2023 yang mencapai 114.720 pasien.

Baca juga: Dokter Tak Jelaskan Perbedaan Gejala DBD Dulu dan Sekarang

“Kasus influenza yang meningkat secara signifikan pada awal tahun ini, merupakan sebuah peringatan bagi kita semua untuk menemukan solusi baru yang melengkapi upaya 3M Plus selama ini,” kata Dr. Imran.

Ia mengatakan, Kementerian Kesehatan juga mengumumkan kebijakan baru dalam pencegahan DBD, yakni penghapusan kelambu (PSN), dukungan penanganan DBD, dukungan surveilans dan peringatan dini serta respon, teknologi vektor nyamuk ber-Wolbachia, dan vaksinasi DBD. .

Vaksin demam berdarah merupakan alat pelengkap pengendalian demam berdarah, namun bukan pengganti kegiatan 3M dan Jumantic.

Vaksin demam berdarah dapat mengurangi risiko penyakit parah akibat penyakit yang disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Vaksin demam berdarah memang belum masuk program nasional, namun kini sudah tersedia dan BPOM telah menyetujui vaksin tersebut.

Jarir At Tobar, guru besar imunologi Universitas Gajah Mada, menjelaskan bahwa pengendalian penyakit menular seperti influenza melalui strategi vaksinasi di Indonesia dapat sangat mengurangi jumlah pasien dan mengurangi beban biaya perawatan kesehatan.

“Hasil studi efektivitas biaya kami baru-baru ini menunjukkan bahwa vaksinasi demam berdarah tidak hanya menghemat biaya layanan kesehatan dan emosi masyarakat, tetapi juga memberikan manfaat kesehatan yang baik dengan mengurangi kasus demam berdarah dan rawat inap,” kata Prof. Jarir. Dalam pernyataan pers.

Baca Juga: Peringatan Demam Berdarah Dengue Yang Harus Anda Ketahui Dengarkan berita terkini dan berita pilihan langsung di ponsel Anda. Pilih berita yang Anda suka untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top