BAGHDAD, virprom.com – Delapan orang dibunuh pihak berwenang Irak karena kaitannya dengan terorisme. Hal itu diungkapkan Kepala Keamanan Distrik Dhi Qar, Jumat (31/5/2024).
Para pejabat keamanan mengatakan kepada AFP bahwa delapan warga Irak telah didakwa melakukan terorisme dan menjadi anggota kelompok ISIS.
Mereka dieksekusi dengan cara digantung pada Kamis di penjara Al-Hut di kota Nasiriyah di bawah pengawasan tim Kementerian Kehakiman.
Baca juga: Pangkalan Koalisi AS di Suriah Diserang Roket yang Ditembakkan dari Irak
Rumah sakit setempat memastikan Kementerian Kesehatan menerima delapan jenazah korban.
Berdasarkan hukum Irak, kejahatan terorisme dan pembunuhan dapat dihukum mati, dan perintah eksekusi harus ditandatangani oleh presiden.
“Delapan warga Irak ditangkap berdasarkan Pasal 4 undang-undang anti-terorisme,” kata pihak keamanan.
Sebelumnya, pada 6 Mei, pihak berwenang Irak juga mengeksekusi dan menggantung 11 orang yang dituduh melakukan “terorisme”.
Sementara itu, ini merupakan pembunuhan kedua yang dilakukan kelompok yang sama sejak akhir April lalu.
Eksekusi 11 orang pada tanggal 22 April menimbulkan kekhawatiran di kalangan kelompok hak asasi manusia, dan Amnesty International mengutuk kurangnya peradilan yang adil.
Al-Hut adalah penjara terkenal di Nasiriyah yang nama Arabnya berarti “paus”, karena masyarakat Irak percaya bahwa mereka yang dipenjara di sana tidak akan pernah keluar hidup-hidup.
Pengadilan Irak telah menjatuhkan ratusan hukuman mati dan hukuman seumur hidup dalam beberapa tahun terakhir kepada orang-orang yang dinyatakan bersalah atas “kelompok teroris”.
Baca juga: Keputusan Irak mengkriminalisasi hubungan seksual menuai kritik
Ini adalah kejahatan yang dapat dihukum mati, terlepas dari apakah terdakwanya adalah pejuang yang kuat. Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses Saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.