Interupsi PKS di Rapat Paripurna: Makan Siang-Susu Gratis Harus Untungkan Petani, Bukan Penguasa

JAKARTA, virprom.com – Anggota DPR dari Fraksi Partai Keadilan Progresif (PKS) Slamet mengkritisi program makan siang dan susu gratis yang menjadi program utama Presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto saat berbicara di Rapat Paripurna DPR terputus , Selasa (14/5/2024).

Slamet menyatakan, program pangan dan susu gratis seharusnya bermanfaat bagi petani, bukan pihak berwenang dan dunia usaha.

“Tentang program presiden terpilih yaitu makan siang dan susu gratis. Kami menuntut agar program ini bermanfaat bagi petani dan peternak, bukan hanya pengusaha dan penguasa,” kata Slamet di Ruang Paripurna, Gedung DPR, Senayan, Jakarta.

Baca juga: Uji Coba Makan Siang Gratis di Bandung, 2.500 Porsi Per Hari untuk 6 SD

Menurut dia, jika melihat data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2023, produksi susu segar nasional hanya 980 ribu ton per tahun. Sementara itu, kata dia, kebutuhan susu segar dalam negeri mencapai 4,4 juta ton.

Slamet melihat situasi ini merupakan peluang bagi produsen untuk mengimpor susu guna memenuhi kebutuhan susu segar dalam negeri.

“Kondisi ini bisa membuka peluang baru bagi para tenant untuk bermain di bisnis ekspor susu,” jelasnya.

Sementara itu, Slamet mengatakan impor susu segar akan berdampak negatif terhadap industri susu dalam negeri.

Baca juga: Manajemen Makan Siang Gratis

Ia mengatakan, industri susu dalam negeri saat ini terkendala dengan terbatasnya produksi akibat ancaman penyakit mulut dan kuku serta beberapa penyakit ternak lainnya.

Slamet mengatakan, “Jika tidak dilakukan upaya perbaikan industri nasional, kami khawatir produksi susu dalam negeri lambat laun akan terhenti.”

Sebelumnya, Wakil Presiden Terpilih (Wapres) RI Gibran Rakabuming Raka sempat mengungkapkan pembahasan mengenai pembentukan kementerian yang secara khusus bertanggung jawab terhadap program pangan gratis tersebut.

Wali Kota Solo mengatakan, kementerian ini penting untuk terlaksananya program pangan gratis yang merupakan program prioritas pemerintahannya dan calon Presiden RI, Prabowo Subianto.

Baca juga: Perlu Pelayanan Khusus untuk Program Pangan Gratis, Proyek Penerangan Perlu Pengawasan

Selain itu, program ini membutuhkan anggaran yang besar dan proses di lapangan yang tidak mudah sehingga harus ditanggapi dengan serius.

“Karena anggarannya besar, distribusinya tidak mudah, logistiknya tidak mudah, dan pengawasannya tidak mudah. Jadi harus ya, kita ingin program ini benar-benar berhasil, kata Gibran, dikutip Kompas TV, Selasa (5/07/2024).

“Karena kita ingin program ini berdampak nyata dan benar-benar dirasakan oleh siswa sekolah. Tapi tunggu dulu, ini belum jelas. Masalah kementeriannya belum jelas. Tunggu saja,” lanjutnya. Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/ 0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top