Insta360 Dituding Melanggar Paten GoPro, Terancam Diblokir di AS

virprom.com – Insta360 merupakan perangkat kamera 360 derajat dan kamera aksi yang menawarkan banyak fitur menarik. Namun belakangan muncul dugaan bahwa produk mereka melanggar hak paten GoPro.

GoPro pertama kali mengajukan kasusnya ke Komisi Perdagangan Internasional AS (USITC) pada akhir Maret. Insta360 dituduh melanggar paten terkait teknologi penyesuaian SuperView, Lensa Virtual, HyperSmooth, dan Horizon.

Outline merupakan fitur yang memperbesar gambar dengan aspek rasio 4:3 hingga 16:9. Lensa virtual menawarkan banyak pilihan bidang pandang (FoV) yang berbeda. Lalu ada teknologi stabilisasi HyperSmooth dan Horizon Adjustment yang menjaga cakrawala tetap lurus (auto-level).

Baca juga: Insta360 Acc dan Acc Pro Diluncurkan, Kamera Aksi Dua Pesaing GoPro

Produk Insta360 yang dikatakan melanggar paten GoPro antara lain ONE X, ONE R, ONE R1-inci, ONR X2, ONE RS, ONE RS 1-inci 360;

Insta360 dikenal dengan teknologi pemasaran yang mirip dengan GoPro, namun dengan versinya sendiri. Misalnya saja FlowState yang “berfungsi seperti gimbal” dan Horizon Lock yang mampu mengunci pandangan kamera hingga garis horizon.

Teknologi tersebut dilengkapi dengan jajaran kamera Insta360, termasuk kamera aksi dan kamera 360 derajat, termasuk model X4 terbaru, dengan FlowState dan Horizon Up sebagai fitur andalannya. Dengan bertanya kepada pemerintah AS

Insta360 adalah merek Arashi Vision Company di Shenzhen, Cina. Dalam gugatannya, GoPro meminta perintah gencatan dan penghentian kepada pemerintah AS untuk memblokir impor produk Insta360 ke AS.

Bulan ini, pemerintah AS melalui USITC secara resmi membuka penyelidikan terhadap Arashi Vision berdasarkan Pasal 337 Undang-Undang Tarif tahun 1930, yang disebut ‘Investigasi Impor yang Tidak Adil’.

Investigasi terhadap Pasal 337 UU Tarif berfokus pada pelanggaran kekayaan intelektual dan praktik persaingan tidak sehat yang dilakukan importir. Insta360 memiliki waktu maksimal 20 hari untuk menanggapi keluhan tersebut.

Dalam pernyataannya kepada PetaPixel, juru bicara Insta360 mengatakan pihaknya menghormati hukum dan kekayaan intelektual.

Baca juga: Resmi GoPro Hero 12 Black, Bisa Hubungkan AirPods dan Rekam Video 2,5 Jam

“Kami yakin masalah ini akan diselesaikan demi keuntungan kami dan tidak akan mempengaruhi urusan bisnis,” kata juru bicara tersebut, Kamis (9/5/2024) seperti dilansir KompasTekno.

Didirikan pada tahun 2015, Insta360 adalah pendatang baru di industri kamera aksi 360 derajat yang sebelumnya didominasi oleh GoPro. Meski baru hadir, Insta360 sukses menggaet konsumen.

Pada akhir tahun 2021, perusahaan konsultan Frost and Sullivan mencatat bahwa Insta360 akan memimpin pasar kamera panorama global dengan pangsa pasar 41 persen, diikuti oleh Ricoh dengan 22 persen. Sedangkan GoPro berada di peringkat ketiga dengan pangsa pasar 19 persen. Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda akses Saluran whatsapp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D Pastikan Anda sudah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top