Ini Kritik Keras dari Berbagai Negara Imbas Serangan Israel ke Rafah

virprom.com – Serangan Israel pada Minggu (26/5/2024) yang menewaskan sedikitnya 45 orang di kamp pengungsi Rafah, Gaza selatan, mendapat kecaman banyak pihak.

Meskipun militer Israel saat ini sedang menyelidiki insiden tersebut, banyak negara yang mengutuk serangan udara tersebut.

Diketahui, serangan Israel menyebabkan kebakaran yang membakar hidup-hidup para pengungsi di tenda mereka. Yang lebih tragis lagi, sebagian besar korbannya adalah perempuan dan anak-anak.

Baca juga: Perdana Menteri Israel: Serangan ke Kamp Rafah Tidak Dimaksudkan untuk Menimbulkan Korban Sipil

Dikutip AFP, Selasa (28/5/2024), berikut kritik keras banyak negara dan organisasi: PBB

Dewan Keamanan PBB mengadakan pertemuan darurat terkait serangan Rafah dan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengutuk serangan tersebut.

Pasalnya, ia menyebut kejadian tersebut sebagai serangan yang menewaskan banyak warga sipil tak berdosa yang sekadar mencari perlindungan dari konflik maut tersebut.

“Tidak ada tempat yang aman di Gaza. Teror ini harus diakhiri,” kata Guterres dalam pesan yang diposting di media sosial. Pejabat PBB lainnya telah menyerukan penyelidikan penuh atas insiden tersebut. Uni Eropa

Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell telah menyatakan keprihatinannya atas serangan Israel yang telah menewaskan banyak pengungsi, termasuk anak-anak.

“Saya mengutuk keras hal itu,” katanya. Para menteri luar negeri Uni Eropa sepakat mengadakan pertemuan dengan Israel untuk meminta penjelasan.

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Eropa mengutuk serangan Israel | Desa Ukraina direbut oleh Rusia dan Amerika Serikat

Pemerintah AS mengatakan Israel harus berbuat lebih banyak untuk melindungi warga sipil.

“Seperti yang telah kami jelaskan, Israel harus mengambil setiap tindakan pencegahan untuk melindungi warga sipil,” kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS dalam sebuah pernyataan.

“Kami secara aktif bekerja sama dengan IDF dan mitranya di lapangan untuk menyelidiki apa yang terjadi,” tambah juru bicara tersebut. Uni Afrika

“Dengan serangan udara malam hari yang mengerikan yang telah menewaskan banyak perempuan dan anak-anak Palestina, Negara Israel terus melanggar hukum internasional tanpa mendapat hukuman dan menghina keputusan ICJ (Mahkamah Internasional) yang memerintahkan diakhirinya aksi militer di Rafah selama dua hari” , jelas Presiden Komisi AU Moussa Faki Mahamat di X.

“Perintah ICJ harus segera dilaksanakan jika tatanan dunia dihormati,” tambahnya.

Baca juga: 4 Fakta Longsor di Papua Nugini Prancis

“Operasi ini harus dihentikan. Tidak ada kawasan aman di Rafah bagi warga sipil Palestina. Saya menyerukan penghormatan penuh terhadap hukum internasional dan gencatan senjata segera,” kata Presiden Emmanuel Macron.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top