Ini Dampak Buruk jika Telat Ganti Oli Transmisi Mobil Matik

SLEMAN, virprom.com – Oli transmisi pada mobil matic tidak hanya berupa pelumas saja, melainkan juga berbentuk cairan sehingga harus selalu dijaga kualitasnya.

Oli berkualitas buruk dapat menyebabkan komponen transmisi internal lebih cepat aus.

Hardy Wibowo, Pemilik Aha Motor Yogyakarta, mengatakan pelumasan matic tidak boleh ditunda karena kualitas oli sangat mempengaruhi performa mobil dan keawetan suku cadang.

Baca juga: Jangan pindahkan transmisi matic ke N saat menuruni bukit

Hardy menyarankan penggantian oli transmisi setiap 40.000 km pada mobil matic, lebih awal dari anjuran bengkel pelat merah karena kondisi lalu lintas di Indonesia yang biasanya padat.

“Menunda penggantian oli otomatis pasti mengkontaminasi oli, dan berkendara dalam kondisi seperti ini adalah hal yang buruk karena paparan tersebut dapat menyebabkan kontaminan menumpuk,” kata Hardy kepada Compass Network, Jumat (10/5/2024). .

Hardy mengatakan, kontaminan pada oli transmisi matic adalah debu akibat gesekan antar gigi berlebih. Jika digunakan, kotoran akan menumpuk bahkan menyebabkan saluran oli tersumbat.

Baca juga: Letak Suku Cadang Transmisi Otomatis Yang Benar Saat Ketinggian

Hardy mengatakan, penumpukan kotoran ini berdampak pada saluran kecil berbentuk laboratorium di area body control valve (BCV). Jika ada saluran yang tersumbat, hal ini bisa berakibat fatal.

Ingatlah bahwa BCV mengontrol aliran oli pada transmisi otomatis, sehingga jika aliran oli tidak sesuai arah dan tekanan dapat menimbulkan masalah.

Gejala yang muncul mungkin mesin pemotong rumput tidak langsung hidup saat gigi matic dipindahkan, yang menandakan ada penyumbatan pada saluran oli, akibatnya piston tidak ditekan pada tekanan terbaik, ujarnya. . Kuat.

Baca juga: Posisi Transmisi Otomatis yang Benar Saat Turun di Jalan Turun

Selain terhenti, gejala lain seperti terpeleset, menyentak, bahkan penurunan tenaga juga bisa terjadi. Ini semua adalah akibat dari tekanan oli yang salah.

“Perawatan terhadap degradasi transmisi otomatis bervariasi tergantung seberapa parah kerusakannya dan biasanya melibatkan penurunan transmisi dan pengecekan komponen internal yang rusak,” kata Hardy.

Biaya perbaikan transmisi otomatis juga tergantung pada bagian mana yang rusak. Semakin banyak suku cadang yang perlu diganti, semakin tinggi pula permintaannya.

Oleh karena itu, penggantian oli otomatis tidak boleh ditunda yaitu setiap 40.000 km atau setiap kali kualitasnya menurun, agar tidak rusak. Dengarkan berita langsung dan pembaruan di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda virprom.com Saluran WhatsApp: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top