JAKARTA, virprom.com – Bagi kebanyakan orang, istilah desain interior modern dan kontemporer merupakan hal yang identik.

Namun bagi desainer rumah dan profesional dekorasi interior, istilah modern dan kontemporer mengacu pada dua gaya desain yang berbeda.

Meskipun kedua gaya dekorasi ini memiliki beberapa karakteristik yang sama, terdapat juga perbedaan. Memahami desain modern dan kontemporer

Dikutip dari situs The Spruce, gaya modern adalah gerakan desain dan dekorasi modern yang dimulai pada akhir tahun 1800-an.

Secara umum, dekorasi modern mengacu pada awal hingga pertengahan abad ke-20 atau tahun 1900-an hingga 1950-an.

Gaya baru ini akhirnya menjadi modern abad pertengahan (1950an dan 1960an) dan postmodernisme (1970an dan 1980an).

Baca juga: Desain Asli Rumah Joglo Ponorogo

Sedangkan gaya modernis mulai populer pada tahun 1970-an, bertepatan dengan naiknya popularitas postmodernisme.

Awalnya dia adalah campuran gaya sebelum dia menyadari identitasnya. Desain kontemporer meminjam unsur modernisme dan postmodernisme.

Selain itu, juga mendapat inspirasi dari banyak gaya seperti Art Deco, Deco, dan Futurisme.

Namun gaya modern selalu berubah. Seiring berlalunya dekade, tren dekorasi saat ini sering kali dianggap modern.

Gaya kontemporer tidak harus terikat pada periode tertentu seperti gaya modern. Sebaliknya, ini adalah gaya yang terus berkembang dan mencerminkan situasi saat ini. Kompatibel dengan desain modern dan kontemporer

Fitur serupa ditemukan pada desain modern dan kontemporer.

Kedua gaya ini menyukai ruang yang sederhana dan rapi dengan garis-garis yang rapi dan bersih serta bakat artistik. Sehingga memberikan perasaan tenang dan rileks di dalam rumah.

Gayanya bukan untuk desain mewah atau elemen berat. Namun, lokasi saat ini dapat “melanggar” aturan seiring perubahan tren.

Pada kedua gaya tersebut, sofa, kursi, dan sandaran memiliki kaki terbuka. Masing-masing cenderung tertarik pada permukaan reflektif seperti logam dan kaca yang terbuka.