Ingat, Saat Alami Pecah Ban Mobil Jangan Injak Rem

SOLO, virprom.com – Ledakan ban masih sering terjadi, apalagi kejadian tersebut sering terjadi pasca kecelakaan fatal.

Faktanya, sangat sedikit pengemudi yang mengalami ban kempes dan langsung menginjak rem sebagai antisipasi menghentikan mobilnya.

Padahal, menginjak rem secara langsung bisa menimbulkan bahaya yang lebih serius bila ban mobil pecah dan kendaraan melaju cukup cepat.

Soni Susmana, Training Director Safety Safety Advisor Indonesia, mengatakan panik saat ban mobil meledak adalah hal yang wajar, namun Anda juga perlu mengetahui cara mengoperasikan kendaraan dalam keadaan darurat.

Baca juga: Kenapa Rem Bus dan Truk Sering Blong?

Kebiasaan buruknya adalah mengandalkan rem untuk berhenti (meniup ban) dalam keadaan darurat dan tanpa menguasai teknik dasar, kata Sony kepada virprom.com, baru-baru ini.

Kata Sony sudah ada engine brake yang melambat jadi sebaiknya jangan langsung mengerem. Oleh karena itu, pengemudi hanya perlu menekan pedal gas dan kopling untuk mobil matic.

Tindakan reaktif saat ban pecah adalah pertama, setir tetap ke depan (lurus). Biasanya kendaraan meluncur ke arah ban pecah, jadi pengemudi yang harus mengerem, bukan pengemudi yang harus bersemangat, kata Sony.

Baca juga: Simp Indonesia akan berlaku di 8 negara ASEAN mulai tahun depan

Saat pedal rem diinjak, ban mobil menjadi lembek dan roda cenderung terkunci sehingga dapat menyebabkan mobil terguling dan meningkatkan risiko.

Soni kemudian mengatakan, saat mobil melaju dengan kecepatan 50 hingga 60 km/jam, mobil dapat dikendalikan dan dikemudikan ke kiri jalan atau ke tempat yang aman. Dengarkan berita terkini dan pilihan berita kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top