Ingat, Mobil Matik Mogok Tidak Boleh Ditarik

Solo, virprom.com – Pengendara takut dengan kerusakan mobil, apalagi jika terjadi pada mobil bertransmisi matic.

Sebab, jika salah penanganan, hal ini dapat menyebabkan kerusakan serius pada sistem transmisi yang rumit dan rumit. Oleh karena itu, ketika mobil matic mogok sebaiknya tidak diderek.

Hermas e Prabowo, pemilik bengkel Automatic Wörner, mengatakan mobil matic sebaiknya ditarik dengan derek atau towing crane, bukan derek penarik.

Baca juga: Populasi EV Indonesia kini mencapai 144.547 unit

“Jika derek menarik sementara roda penggerak berputar, maka komponen girboks juga ikut bergerak. Soalnya tidak ada pelumasan di girboks saat mesin mati. Sedangkan saat ditarik, girboksnya beroperasi tanpa pelumasan, kata Hermas kepada virprom.com beberapa waktu lalu.

Menurut Hermas, jika girboks beroperasi dalam kondisi kering tanpa adanya pelumasan, dampaknya bisa menyebabkan gigi gir dan lapisan kopling lepas. Jika ini terjadi pada CVT, sabuk dan puli mungkin rusak.

Lebih lanjut Hermas juga mengatakan, cara kerja transmisi otomatis didasarkan pada aliran oli yang hanya bekerja saat mesin hidup. Jika oli tidak bersirkulasi sama sekali, biasanya komponen otomatis mati total.

Baca Juga: Rasakan Kenyamanan Berkendara BMW iX xDrive50 Sport

Oleh karena itu, Hermas menyarankan untuk menggunakan tali derek jika ingin menderek mobil self-driving dengan aman.

“Jika menggunakan derek derek, usahakan roda penggeraknya dinaikkan agar tidak berputar,” kata Hermas. Dengarkan berita dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda sudah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top