Indonesia Kekurangan Tenaga Kesehatan Terlatih di Fasilitas NICU

virprom.com – Semua bayi yang lahir prematur dengan berat badan lahir rendah memerlukan perawatan di unit perawatan intensif neonatal (NICU) yang memadai, baik dari segi peralatan maupun tenaga medis.

Data Kementerian Kesehatan menunjukkan berat badan lahir rendah, gangguan pernafasan, dan infeksi menjadi penyebab utama kematian bayi baru lahir di Indonesia.

“Indonesia merupakan negara dengan angka kematian bayi baru lahir dan anak di bawah usia 28 hari yang sangat tinggi. Berdasarkan data tahun 2021, angka kematian sebesar 11,3%. – jelas Dr.Hab. Eric Gultom Sp.A, dokter spesialis neonatologi.

Dengan fasilitas pelayanan kesehatan yang berkualitas, angka kematian bayi prematur seharusnya bisa diturunkan. Sayangnya, meski semakin banyak rumah sakit yang menambah jumlah unit perawatan intensif, hal ini tidak dibarengi dengan tenaga medis yang terlatih.

Menurut dr Eric, baru ada sekitar 85 dokter spesialis anak neonatal yang terdaftar di Ikatan Dokter Indonesia. Demikian pula, sangat sedikit perawat yang memenuhi syarat untuk merawat bayi prematur.

Masalah ini tidak hanya dapat diatasi dengan membeli peralatan dan membangun unit perawatan intensif dalam jumlah besar, tetapi juga membutuhkan dokter dan tenaga perawat khusus, kata dokter yang bertanggung jawab di bagian ICU RS Medistra Jakarta itu.

Untuk meningkatkan keselamatan bayi prematur, setiap bayi perlu diawasi secara ketat. Idealnya, seorang perawat yang terlatih khusus akan merawat satu bayi prematur.

Baca juga: Cara Mencegah Kelahiran Anak Prematur Menurut Kementerian Kesehatan

Perawatan intensif

Pemerintah terus berupaya meningkatkan kualitas fasilitas dan layanan PAUD. Salah satunya dengan mengirimkan dokter dari berbagai daerah dan perawat ke RSAB Harapan Kita Jakarta untuk mempelajari cara menangani bayi prematur.

Menurut neonatolog RSAB Harapan Kit, dr. Johanes Edy Siswanto Sp.A (K), bayi prematur memerlukan perawatan intensif sejak dilahirkan.

“Bayi prematur sangat rentan kekurangan oksigen karena bayi kecil tersebut sering lupa bernapas. Padahal, meski hanya mendapat oksigen 2-3 menit saja, sel-selnya bisa rusak sehingga menimbulkan masalah,” ujarnya.

Dijelaskannya, perilaku yang tepat dalam keadaan darurat, yaitu pada usia kurang dari 28 hari, berdampak besar terhadap tumbuh kembang anak dalam jangka panjang, sehingga dapat mengakibatkan kecacatan.

Baca juga: 6 Cara Menambah Berat Badan Bayi Berat Lahir Rendah

“Di RS Harapan Kita, bayi terkecil yang kami rawat lahir dan tumbuh sehat dengan berat badan sekitar 490 gram,” ujarnya.

Untuk memaksimalkan pertumbuhan dan perkembangan, gizi bayi prematur diperhitungkan secara cermat baik dari segi kebutuhan makro maupun mikro.

“Saat bayi keluar dari NICU dan berat badannya masih kurang, diberikan susu khusus untuk mengimbangi pertumbuhannya. Namun tetap harus hati-hati dan dalam pengawasan dokter, jangan berlebihan karena kelebihan berat badan karena bisa menyebabkan obesitas di kemudian hari,” jelasnya.

Kelahiran prematur bisa disebabkan oleh sejumlah faktor, mulai dari infeksi saat hamil, kelainan plasenta, kehamilan ganda, hingga penyakit kronis yang diderita ibu.

Pemeriksaan kehamilan secara rutin, termasuk pemeriksaan USG, sangat penting untuk meminimalkan potensi masalah sedini mungkin.

Bayi yang lahir prematur dan berat badan lahir rendah tidak hanya menyebabkan kematian, namun juga berisiko mengalami pertumbuhan terhambat. Oleh karena itu, upaya pencegahan, deteksi dini dan pengobatan yang baik terhadap bayi prematur harus diperkuat.

Baca juga: Apa Penyebab Kadar Gula Darah Meningkat pada Ibu Hamil? Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan WhatsApp sudah terinstal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top