Indonesia dan Selandia Baru Tingkatkan Kolaborasi Penguatan Kebijakan Publik, Menpan-RB Soroti Adopsi Praktik Terbaik

virprom.com – Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Abdullah Azur Anas mengunjungi Departemen Perdana Menteri dan Kabinet (DPMC) di Selandia Baru pada hari kedua kunjungan kerjanya, Selasa (6/8/2024) . .

Dalam kunjungan tersebut, Anas berdiskusi dengan DPMC mengenai proses perumusan dan peninjauan kebijakan yang dilaksanakan oleh pemerintah Selandia Baru.

“Di DPMC, kami belajar tentang proses kebijakan publik dan pemantauan strategi kebijakan lintas kementerian dan lembaga di Selandia Baru,” ujarnya usai pertemuan di Wellington, Selandia Baru, Selasa.

Anas juga menjelaskan delegasi Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (CAMPEN-RB) berdiskusi dengan DPMC tentang peran teknologi dan digitalisasi dalam reformasi birokrasi, termasuk reformasi di Selandia Baru.

Baca Juga: Pilot Selandia Baru tewas dan terbakar di helikopternya di Papua saat membawa tenaga kesehatan dan anak-anak

DPMC mendefinisikan fungsi Proyek Kebijakan dalam memberikan nasihat mengenai kebijakan publik kepada Kabinet dan menentukan kerangka kebijakan yang dikeluarkan oleh Kabinet, termasuk tinjauan kapasitas untuk memastikan kualitas nasihat kebijakan.

“Kami juga membahas bagaimana pemerintah Indonesia dapat mengadopsi kerangka yang digunakan oleh pemerintah Selandia Baru untuk meningkatkan kualitas kebijakan dan efisiensi lembaga publik,” kata Anas.

Dalam kesempatan tersebut, Anas juga memaparkan mengenai reformasi birokrasi dan digitalisasi pemerintahan Indonesia.

Di bawah kepemimpinan Presiden Republik Indonesia (RE) Joko Widodo (Jokowi), salah satu fokus utama Kemanpen-RB adalah transformasi tata kelola, birokrasi digital, budaya digital, dan kompetensi digital untuk perbaikan birokrasi. Lebih efisien, lebih cepat, tangkas, dan berbasis data.

Baca Juga: Plt Jenderal Zodan Paparkan Digitalisasi Reformasi Birokrasi yang Dilaksanakan di Pemprov Sulsel Kajian Proses Kebijakan Publik

Dalam kesempatan yang sama, Deputy Chief Executive Policy Advisory Group Janine Smith menyampaikan bahwa kunjungan tersebut merupakan kesempatan bagi kedua negara untuk saling belajar dalam meningkatkan kualitas kebijakan. 

“Ini adalah kesempatan untuk saling belajar dan meningkatkan kualitas kebijakan di Selandia Baru dan Indonesia,” ujarnya.

Sementara itu, penasihat utama proyek kebijakan, Helen Lockyer, berharap perdebatan ini dapat terus berlanjut.

Baca juga: Soal Makan Gratis Rp 7.500, Tim Prabowo Bantah Pernah Bahas dengan Ekonom Hirianto Erawan

“Perdebatan hari ini dapat terus memperbaiki dan meningkatkan kualitas dan kapasitas kebijakan di Selandia Baru dan Indonesia,” ujarnya. Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top