ICW Minta Jokowi Tak Ulur Waktu Umumkan Anggota Pansel Capim KPK

JAKARTA, virprom.com – Penyidik ​​​​Indonesia Corruption Watch (ICW) Kurnia Ramadhana meminta Presiden Joko Widodo tidak membuang waktu mengumumkan nama-nama panitia seleksi (pansel) pimpinan Komisi Pemberantasan dan dewan pemilihan Tipikor (KPK). administrasi.

Permintaan itu merupakan salah satu dari tiga hal yang disampaikannya saat mengunjungi Kantor Wakil Presiden (KSP) di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (20/5/2024).

“Kami berharap proses ini tidak tertunda lama karena nantinya akan terjadi perdebatan apakah DPR saat ini atau DPR mendatang akan melakukan penilaian secara adil dan akurat,” kata Kurnia usai rapat dengar pendapat dengan Deputi V KSP. di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (20/5/2024).

Baca juga: Ditanya Bakal Ikut Terpilih Ketua KPK, Nawawi: Jawabannya Tidak?

Dia berdalih pelantikan atau penyerahan jabatan pimpinan KPK sebaiknya dilakukan pada Desember mendatang.

Oleh karena itu, proses pemilihannya juga harus mempertimbangkan waktu yang cukup dan tidak terburu-buru dalam memilih karakter pemimpin dan orang dewasa.

Kurnia mengatakan Presiden Joko Widodo harus mempertimbangkan beberapa hal sebelum memutuskan siapa yang akan menjadi anggota panel.

Berdasarkan kriteria tersebut, kata Kurnia, Presiden perlu memilih orang yang memiliki integritas, kapasitas, dan independensi atau tidak memiliki hubungan atau hubungan dekat dengan lembaga pemerintah tertentu atau kelompok politik tertentu.

Ia tak ingin terlalu banyak kendala dalam pemilihan panel yang mengulangi kesalahan serupa pada 2019. Kurnia menilai, komite yang dibentuk pada periode kedua Presiden Jokowi ini menghasilkan kepemimpinan KPK yang tangguh.

“Harusnya ada peninjauan kembali saat ini, apalagi kita ingatkan KSP bahwa ini adalah langkah terakhir KSP, pemerintah, khususnya Presiden menjelang pensiun pada 20 Oktober mendatang untuk mengembalikan citra buruk KPK akibat amandemen UU KPK. UU KPK dan proses pemilihan pimpinan KPK,” kata Kurnia.

Oleh karena itu, ia pernah merekomendasikan lebih dari 20 nama kepada Presiden melalui Deputi V KSP. Mereka berasal dari berbagai latar belakang, akademisi, profesional, dan pemerhati antikorupsi.

Sayangnya, Kurnia enggan menyebutkan lebih dari 20 nama yang diusulkannya. Namun, dia meyakinkan nama-nama yang dicalonkan mampu memahami tantangan pemberantasan korupsi secara umum dan pemberantasan korupsi di bidang antikorupsi.

Baca juga: Nurul Ghufron Beri Sinyal Kembali Ikut Pemilihan Calon KPK 2024-2029 

Kurnia yakin jika terpilih menjadi Presiden, maka orang-orang tersebut mampu bekerja sesuai permasalahan yang ada dan menjalankan banyak prosedur, terutama terkait pemberitaan yang bersih dan anti konflik kepentingan.

“Jadi ada 20 nama lebih yang kami kirimkan ke MP V KSP. Kami tidak memberikan daftarnya, hanya 9. Namun, kami mencoba membuat daftarnya agar presiden punya pilihan, pilihan yang nyata. , latar belakang dan keterampilan,” jelasnya.

Sebagai informasi, masa jabatan pimpinan KPK periode 2019-2024 akan berakhir pada Desember mendatang. Pemilihan diawali dengan pembentukan Pansel oleh presiden.

Koordinator Tim Khusus Presiden Ari Dwipayana mengatakan Presiden terus mengupayakan nama-nama calon panitia seleksi. Panel konsultasi saat ini akan terdiri dari 9 orang dengan anggota dari pemerintah dan masyarakat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top