Houthi Serang Kapal Tanker, Dikhawatirkan Minyak Tumpah Jadi Bencana Lingkungan

SANAA, virprom.com – Kelompok Houthi Yaman merilis video yang menunjukkan anggotanya menaiki kapal tanker minyak dan kemudian meledakkan bahan peledak di dalamnya.

Diketahui, rekaman tersebut dipublikasikan pada Kamis (29/8/2024). Insiden ini menimbulkan kekhawatiran mengenai tumpahan minyak besar-besaran dari kapal Yunani.

Sebab, tumpahan minyak dapat menimbulkan bencana lingkungan dan menimbulkan bahaya baru di wilayah tersebut. Kapal itu membawa sekitar 10 juta barel minyak mentah.

Baca juga: Israel Bunuh Komandan Jihad Islam dalam Bentrokan di Tepi Barat

Yahya Sari, juru bicara tentara Houthi, mengatakan pada hari Kamis bahwa Suni adalah anggota perusahaan yang melanggar embargo kelompok Yaman terhadap kapal-kapal yang menuju Israel di Laut Merah.

Seperti diberitakan Al Jazeera pada Kamis (29/8/2024), Houthi yang menyamar sebagai angkatan bersenjata Yaman telah menargetkan kapal-kapal yang terkait atau diklaim sebagai Israel.

Hal ini merupakan upaya untuk menekan pemerintah Israel agar mengakhiri perang di Gaza yang telah menewaskan lebih dari 40.600 warga Palestina.

Kelompok Yaman juga mulai menargetkan kapal-kapal yang terkait dengan Amerika Serikat dan Inggris setelah dimulainya operasi militer antara kedua negara pada bulan Januari.

Video tersebut menunjukkan rekaman drone dari bagian luar kapal dan panduan kokpit sebelum menunjukkan pesawat tempur dengan senjata otomatis di dalamnya.

Video kemudian diakhiri dengan serangkaian ledakan di permukaan kapal tanker tersebut.

Baca juga: Israel Setuju Gencatan Senjata 3 Hari di Gaza untuk Vaksin Polio

Rekaman menunjukkan inti tangki minyak tidak rusak.

Tidak jelas kapan video itu diambil atau apakah itu akan mempengaruhi upaya penarik kapal untuk menahan tumpahan minyak.

Sonyan pertama kali diserang pada 22 Agustus, dan krunya dievakuasi pada hari yang sama.

Pada hari Kamis, misi militer Uni Eropa di Laut Merah mengatakan bahwa beberapa bagian dek utama kapal terbakar.

Namun setelah dipastikan tidak ada kebocoran minyak dari kapal tanker, kapal berlabuh.

“Laut Merah adalah ekosistem laut unik yang tidak hanya merupakan salah satu jalur laut utama untuk pelayaran global, namun kini terancam oleh polusi,” kata misi tersebut, yang disebut Operasi Aspides, dalam sebuah postingan di media sosial.

Melalui upaya diplomasi dan intervensi, Uni Eropa berperan penting dalam membantu menyelamatkan kapal tanker Sounion.

Juru bicara Pentagon Patrick Ryder mengatakan kepada wartawan pada hari Selasa: “Kami mengetahui adanya pihak ketiga yang berusaha mengirim dua kapal ke kapal tersebut, namun mereka diberitahu oleh Houthi.”

Baca Juga: Jet tempur F-16 Ukraina jatuh saat menangkis serangan Rusia, pilotnya tewas

Namun juru bicara Houthi Mohamed Abdus Salam mengatakan kelompok itu telah melakukan kontak dengan pihak internasional untuk mengizinkan kapal tersebut direbut kembali. Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top