Heat Stroke Sebabkan 4 Jemaah Haji Indonesia Meninggal, Ini Pencegahan dan Tata Laksananya

MEKKAH, virprom.com- Lebih dari 1.300 jemaah haji meninggal dunia setelah terpapar suhu udara yang sangat panas pada puncak ibadah haji pertengahan Juni 2024.

Melansir APnews, Menteri Kesehatan Arab Saudi Fahd bin Abdurrahman Al-Jalajel menyebutkan 83% jemaah yang meninggal merupakan jemaah haji yang tidak menggunakan visa resmi. Mereka berjalan jauh dalam suhu setinggi 51 derajat Celcius untuk menunaikan ibadah puncak haji di Arafah, Muzdalifah dan Mina, sekitar Mekkah Al Mukarramah.

Petugas Visiting Kantor Kesehatan Haji Indonesia dan Pos Medis Mina, dr Kelly Kuswidi Yanto, SP JP, mengatakan total ada 25 jemaah haji Indonesia yang dirawat di rumah sakit akibat serangan panas, empat di antaranya meninggal dunia.

“Masih ada 2 pasien dirawat yang dipindahkan ke RS Arab Saudi wilayah kerja Mekkah. Sisanya sudah pulang sebagai pasien rawat jalan,” kata Kelly yang dihubungi di Mekkah, Senin (7 Januari 2024).

Baca Juga: Suhu Udara di Arab Saudi Capai 51 Derajat Celcius, Ribuan Jemaah Haji Terkena Heat Stroke

Kelly mengatakan jemaah yang awalnya meninggal itu menderita serangan panas. Kemudian selama perjalanan tidak membaik dan mengalami gagal napas sehingga dipasang ventilator. Namun kondisinya tidak kunjung membaik sehingga akhirnya meninggal dunia.

Menurut Kelly, heatstroke adalah peningkatan suhu tubuh secara tiba-tiba, hingga 40 derajat Celcius atau lebih.

Kelly mengingatkan jemaah haji harus waspada jika mengalami gejala seperti pusing, sakit kepala, kulit merah dan kering, tidak berkeringat meski suhu tubuh tinggi, mual, muntah, otot lemah dan kram, serta detak jantung cepat. Pusing, gelisah dan vertigo

Untuk menghindari sengatan panas, kata Kelly, Anda harus mulai mengenal diri sendiri. Jika Anda merasa ada yang tidak nyaman pada diri Anda, sebaiknya istirahat atau segera berobat ke fasilitas kesehatan terdekat.

Selain itu, sebaiknya minum air putih sesering mungkin, tanpa menunggu haus, idealnya 200 cc per jam.

Baca juga: Dosen UM Surabaya: 5 Hal Ini Bisa Cegah Serangan Panas Saat Musim Haji

Kelly juga menyarankan untuk menghindari sinar matahari langsung dengan menggunakan topi atau payung, menggunakan tabir surya, dan mengatur waktu di luar rumah.

Prinsip pengendalian heat stroke adalah dengan segera mendinginkan dan mengobati kegagalan organ yang terjadi. Heat stroke dapat menyebabkan disfungsi multi organ jika tidak segera ditangani, jelasnya.

Oleh karena itu, untuk menangani penderita heatstroke, penanganan awal yang dapat dilakukan adalah: – Pindahkan korban ke tempat sejuk atau ruangan ber-AC – Kompres korban dengan handuk basah yang dingin (ice pack), gunakan kipas angin – Oleskan Air dingin pada tubuh korban – Pantau suhu tubuh dan lanjutkan langkah awal di atas hingga suhu tubuh korban turun di bawah 38 derajat Celsius – Bawa korban ke posko kesehatan untuk mendapat pertolongan lebih lanjut

  Dengarkan berita terhangat dan kumpulan berita kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses Saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top