Hari Jadi Ke-731, Surabaya Catatkan Rekor MURI Pembentukan Pos Bantuan Hukum Terbanyak Se-Indonesia

virprom.com – Resepsi HUT Kota Surabaya (HJKS) ke-731 digelar di Taman Surya, Balai Kota Surabaya, Jawa Timur (JATAM), Jumat (31/5/2024).

Wali Kota Surabaya Ari Kehadi dan Wakil Wali Kota Surabaya Armoji hadir dan duduk di samping para tamu seusai resepsi resmi.

Acara tersebut juga dimeriahkan dengan penampilan seni dan budaya bersama, pembagian 272 piagam penghargaan, dan pembukaan posko bantuan hukum secara serentak di 1368 aula Persatuan Warga Negara (RW) Surabaya.

Resepsi HJKS diawali dengan pembacaan sejarah Kota Surabaya oleh Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Surabaya Adi Sutar Viyono. Setelah itu acara dilanjutkan dengan sambutan Ari Kehdi.

Ari mengatakan, Surabaya yang hebat bukan milik satu orang atau kelompok saja, melainkan milik berbagai elemen masyarakat yang bekerja keras untuk mewujudkan kehebatannya.

Surabaya Raya dibangun bukan untuk hari ini, bukan untuk tahun depan, melainkan untuk keberlanjutan menyambut emas Indonesia pada tahun 2045, kata Eri dalam siaran pers yang diperoleh virprom.com, Jumat.

Menyambut acara ini juga menjadi momen istimewa bagi Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Dalam kurun waktu tersebut, Pemkot memberikan 272 penghargaan kepada individu, mahasiswa, instansi, dan perusahaan yang berprestasi atau berkorban untuk Surabaya.

Di bidang olahraga, penghargaan ini pernah diberikan kepada beberapa pemain tim nasional sepak bola (timnas) Indonesia, seperti Rizki Ridu Ramdani, Marcelino Ferdinand, dan Hernando Ari Satriadi.

Baca Juga: Pemkot Surabaya Raih Penghargaan SPBE Terbaik dari Presiden Jokowi

Ia diberikan penghargaan oleh anggota keluarganya yang hadir atas namanya.

Selain para pemain timnas, penghargaan juga diberikan kepada Yahya Al-Khatiri, mantan pelatih kepala Prasbia yang berperan penting dalam menemukan bakat-bakat timnas. Berbeda dari sebelumnya

Airey mengatakan, upacara peringatan HJKS ke-731 ini sangat berbeda dengan resepsi tahun-tahun sebelumnya.

Perbedaan tersebut salah satunya adalah persoalan keberagaman melalui pertunjukan seni dan budaya.

Ari menjelaskan, “Ceritanya bermula dari tampilan yang menunjukkan bahwa Surabaya dibangun atas dasar persatuan dan kekeluargaan.

Perbedaan lainnya adalah penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Pemerintah Kota Surabaya dengan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Persatuan Pengacara Indonesia (Paradi) Surabaya.

Nota kesepahaman ini dibuat untuk melanjutkan kerja sama program bantuan hukum. Tanda tangan ini juga menandakan dimulainya program.

Dikatakannya, “Hari ini pertama sepanjang sejarah kami berkolaborasi dengan Paradi. Program ini membantu keluarga miskin di setiap balai RW. Kolaborasi ini menunjukkan bahwa kami (pemerintah) selalu bersama dan tidak sendirian. Kami bisa.”

Dalam kesempatan tersebut, Ari juga mengucapkan terima kasih kepada DPC Paradi Surabaya yang telah meluncurkan program bantuan hukum.

Melalui kerja sama ini, anggota PARADI akan hadir di setiap aula RW untuk mendampingi warga Surabaya yang membutuhkan nasihat atau bantuan hukum.

“Paradi nanti ada di Aula RW. Jadi, kalau ada yang butuh bantuan hukum, kita koordinasikan, kita carikan ke Paradi,” kata Erie.

Ketua DPC Paradi Surabaya Harianto menjelaskan pihaknya berkomitmen memberikan bantuan hukum gratis kepada masyarakat yang membutuhkan.

Baca juga: Jelang HUT ke-731, Pemkot Surabaya Gelar Berbagai Atraksi.

“Beberapa bulan lalu kita membahas hal ini dan hari ini ada nota kesepahaman yang memberikan bantuan hukum kepada seluruh warga Surabaya di setiap RW,” jelas Harianto.

Harianto menambahkan, 2.400 anggota DPC Paradi Surabaya akan disebar di 1.368 aula RW se-Kota Pahlawan.

Mereka bersedia memberikan bantuan gratis atau bantuan hukum kepada masyarakat miskin.

Kami mahasiswa hukum juga membantu. Fakultas Hukum Universitas Erlanga (Junior), Obaya, Universitas Hang Toa, Vijaya Kusuma, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Bahayangkara. Obehara), Universitas Negeri Surabaya (UNISA),” kata Harianto.

Lanjutnya, program bantuan hukum ini merupakan bagian dari tanggung jawab Paradi untuk membantu masyarakat Surabaya yang membutuhkan bantuan hukum.

Oleh karena itu, secara tidak langsung program di bidang hukum juga berkontribusi terhadap efisiensi Pemerintah Kota Surabaya.

Harianto mengatakan, “Dalam hal ini, kami siap membagi pikiran, tenaga, dan waktu kepada warga kurang mampu yang mencari keadilan. Namun, tidak ada bedanya penyuluhan, kaya atau miskin. Semuanya gratis di Aula RW.” Piagam MURI diterima.

Berkat program bantuan hukum tahun 1368, Balai RW, Eri dan DPC Peradi Surabaya mendapat pengakuan berupa sertifikat atau plakat dari Museum Rekor Indonesia (MURI).

Piagam rekor MURI menyebutkan “pembentukan pos bantuan hukum secara serentak di sebagian besar RW”.

Piagam rekor MURI diserahkan langsung kepada Eri Cahyadi dan DPC Peradi Surabaya oleh Yusuf Ngadri, Manajer Operasional MURI.

Baca Juga: Terbaik di Jatim, KPK Raih Nilai Di Atas Rata-Rata Nasional untuk Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya

Hariantu menjelaskan, “Pembukaan pos bantuan hukum tingkat RW telah didaftarkan melalui catatan MURI. Hari ini saya dan Cak Eri menerima sertifikat rekor MURI atas pendirian pos bantuan hukum di 1.368 balai RW.”

Terkait pemberian sertifikat rekor MURI, Yusuf menilai pembuatan posko bantuan hukum di Balai RW menjadi perhatian warga Surabaya.

“Kita rekor pembuatan posko bantuan hukum terbanyak, yakni 1.368 RW. Jadi, pengacara akan ditempatkan di posko RW. Ada juga yang mahasiswa,” kata Yusuf.

Youssef menambahkan, pembuatan posko bantuan hukum di aula RW turut menjaga prinsip kesetaraan dan kesempatan bagi masyarakat yang membutuhkan untuk menerima bantuan hukum.

Program ini juga memberikan jaminan hak atas kesetaraan hukum bagi warga negara.

Oleh karena itu, kami menyebutnya sebagai rekor, bukan hanya rekor Indonesia, tapi rekor dunia. Karena di belahan dunia mana pun, pos bantuan hukum ada di 1368. Yusuf mengatakan, RW pada saat yang sama.

Sekadar informasi, upacara peringatan HJKS ke-731 ini dihadiri oleh para tamu undangan KJRI dan Konsul Jenderal Kehormatan negara sahabat.

Hadir pula pimpinan dan anggota Persatuan Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Surabaya, DPRD Surabaya, akademisi, tokoh agama, tokoh masyarakat, LPMK, RT/RW, jurnalis dan berbagai elemen masyarakat. (ADV)

Baca Juga: Pencetak Sejarah Wali Kota Surabaya Terima Penghargaan Satilanchana Kriya Bhakti Praja Nagra

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top