Hamas Tuntut Rencana Gencatan Senjata Biden Segera Dilaksanakan

GAZA, virprom.com – Pada Minggu (11/8/2024), kelompok Hamas meminta para mediator di Gaza untuk segera melaksanakan rencana gencatan senjata yang disampaikan Presiden AS Joe Biden, daripada mengadakan pembicaraan tambahan.

Pasalnya, banyak warga Palestina yang melarikan diri dari pasukan Israel. Apalagi, kabar terbaru menyerukan evakuasi masyarakat di banyak tempat.

Selanjutnya, pasukan Israel menyerang sebuah sekolah di Kota Gaza beberapa hari lalu, menewaskan sekitar 100 orang.

Baca Juga: Israel Kembali Perintahkan Evakuasi, Warga Gaza: Kami Mengungsi dari Maut ke Maut

Mediator internasional telah meminta Israel dan Hamas untuk melanjutkan perundingan mengenai gencatan senjata yang telah lama diupayakan dan pembebasan sandera.

Hal ini dilakukan setelah perang di Gaza, dan pembunuhan terhadap para pemimpin kelompok yang bersekutu dengan Iran menimbulkan kekhawatiran di seluruh wilayah.

Seperti dilansir AFP, Senin (12/8/2024), Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, yang dituduh meningkatkan perang demi keuntungan politik, menerima undangan dari Amerika Serikat, Qatar, dan Mesir untuk mengadakan pembicaraan yang dijadwalkan pada Kamis.

Hamas mengatakan pada hari Minggu bahwa pihaknya ingin menerapkan rencana gencatan senjata yang diusulkan oleh Biden pada 31 Mei dan kemudian disetujui oleh Dewan Keamanan PBB, daripada melanjutkan negosiasi atau proposal baru.

Hamas juga menuntut mediator menyampaikan rencana untuk menerapkan apa yang mereka rekomendasikan kepada organisasi tersebut berdasarkan visi Biden dan resolusi Dewan Keamanan PBB, dan memaksa pendudukan (Israel) untuk mematuhinya.

Ketika ia mengumumkan rencana tersebut, Biden menyebutnya sebagai peta jalan tiga langkah menuju gencatan senjata permanen dan pembebasan semua sandera, dan mengatakan itu adalah usulan Israel.

Namun, upaya mediasi sejak saat itu gagal menghasilkan kesepakatan.

Di Khan Younis, kota paling selatan Gaza yang dilanda penembakan dan pertempuran selama berbulan-bulan, wartawan AFP mengatakan ratusan warga Palestina telah meninggalkan wilayah utara setelah Israel mengeluarkan perintah evakuasi baru.

Tentara Israel menjatuhkan selebaran dan mengirim pesan teks yang memperingatkan akan adanya “perang berbahaya” di distrik Al-Jalaa.

Baca Juga: Presiden Palestina Akan Kunjungi Rusia Senin Depan, Ini Tujuannya

Israel juga mendesak warga Palestina untuk mengevakuasi daerah tersebut, yang hingga Minggu ditetapkan sebagai zona aman publik.

Perintah evakuasi serupa dikeluarkan sebelum serangan militer besar-besaran, seringkali memaksa warga Palestina yang kehilangan tempat tinggal akibat perang untuk berkemas dan pindah ke daerah yang lebih aman. Dengarkan berita utama dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran media favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top