Gurauan Jokowi soal Perizinan MotoGP Bisa Bikin Kantong Bolong

JAKARTA, virprom.com – Usai menggelar balap motor MotoGP di sirkuit Mandalika, Nusa Tenggara Barat, ternyata ada kendala dalam pengurusan izin.

Padahal, menurut Presiden Joko Widodo (Jokowi), penyelenggara MotoGP harus mendapatkan izin sebanyak-banyaknya, maksimal 13, saya yakin bisa menguras kantong penyelenggara sebelum balapan.

“Mungkin masih ada izin tambahan yang saya sebutkan, atau mungkin uang saya habis sebelum acara,” kata Jokowi saat ditemui penyelenggara acara internasional pada peluncuran digitalisasi layanan izin acara di Tribrata Kebayoran Baru. Jakarta Selatan, Senin (24-06-2034) kemarin.

Presiden mengatakan, digelarnya MotoGP di sirkuit Mandalika akan memberikan dampak signifikan terhadap omzet perekonomian yang bisa mencapai Rp 4,3 triliun.

Baca juga: Jokowi: Susahnya Jadi Event Organizer di Indonesia

Selain itu, kata Jokowi, ajang balap motor paling bergengsi di dunia ini mampu menyedot pengunjung hingga 8.000 orang.

“Ada kurang lebih 1.000 UKM. Saat saya tanya perizinannya, saya “tersedak”, ternyata ada 13 izin yang harus ditangani,” kata Jokowi.

Menurut Presiden, rumitnya perizinan dalam penyelenggaraan MotoGP antara lain disebabkan banyaknya surat nama yang harus diperoleh penyelenggara. Mulai dari surat rekomendasi, surat referensi, dll.

Jokowi mengatakan, untuk menggelar ajang MotoGP Mandalika diperlukan izin, mulai dari surat persetujuan dari negara, surat rekomendasi dari Ikatan Pengendara Sepeda Motor Indonesia (IMI) NTB dan IMI pusat, kepolisian, kepolisian, surat rekomendasi daerah NTB. polisi ke Mabes Polri.

Selain itu dalam pelaksanaannya diperlukan surat dukungan dari RSUD NTB, Dinas Pemadam Kebakaran, Surat Pemberitahuan kepada Dinas Bea dan Cukai mengenai pemasukan barang dari luar negeri, Surat Pemberitahuan kepada Kawasan Ekonomi Khusus NTB adalah Surat Pemberitahuan. . di Indonesia National One-Stop Shop (INSW).

Baca juga: Banyak Acara Batal Karena Masalah Keamanan, Jokowi: Tugas Polri Jaga Keamanan

Padahal, kata Jokowi, surat-surat tersebut sama dengan formulir izin sehingga akhirnya mempersulit prosesnya.

Jokowi mengatakan penyelenggara konser musik dan acara olahraga lainnya juga kesulitan mendapatkan izin.

“Tidak mungkin jauh dari apa yang saya sampaikan sebelumnya. Betapa sulitnya menjadi penyelenggara acara di Indonesia,” kata Jokowi.

Faktanya, sebelum pandemi terjadi sekitar 4.000 kejadian di Indonesia setiap tahunnya. Sekarang ada 3.700 kejadian, lanjut Jokowi.

Oleh karena itu, Jokowi berharap sistem Online Single Submission (OSS) sebagai pintu gerbang pengelolaan perizinan terpadu dapat memudahkan penyelenggara dalam memperoleh izin.

Baca juga: Jokowi Main di Konser Taylor Swift di Singapura, Contohkan Kecepatan Izin Acara

Dalam kesempatan itu, Presiden berharap digitalisasi perizinan yang dirintisnya tidak hanya sekedar situs pelayanan, namun benar-benar memudahkan pengurusan perizinan.

“Ini benar-benar memberikan kepastian terlebih dahulu, sangat meringankan birokrasi kita sehingga belanja menjadi lebih murah, terbuka, dan transparan,” kata Jokowi. Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top